RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengusulkan pembangunan berbagai infrastruktur mitigasi bencana, seperti perbaikan tanggul serta peninggian jembatan guna cegah banjir tiap tahun.
Seperti diketahui, wilayah Kabupaten Bandung, terutama Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, menjadi daerah langganan banjir setiap musim hujan.
Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai di sekitar wilayah tersebut meluap dan menggenangi permukiman warga.
“Saya sudah melaporkan situasi ini langsung kepada Wakil Ketua DPR RI dan melakukan koordinasi dengan BBWSC (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum). Dari hasil pembahasan, diperlukan pembangunan tanggul sepanjang 2,1 kilometer di sepanjang Sungai Cikapundung Kolot. Selain itu, terdapat empat jembatan yang juga harus ditinggikan,” ungkap Dadang pada Rabu (12/3).
Baca juga : 61.676 Jiwa Terdampak Banjir di Kab Bandung
Namun, realisasi program ini masih menghadapi kendala, terutama dalam hal anggaran.
Bupati mengungkapkan, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sebelumnya telah berjanji memberikan bantuan dana sebesar Rp30 miliar untuk pembangunan tanggul. Namun, hingga saat ini dana tersebut belum juga dicairkan.
“Kami masih menunggu pencairan dana dari BNPB yang dijanjikan untuk proyek ini. Kami berharap Wakil Ketua DPR RI dapat membantu mendorong percepatan pencairan agar proyek ini segera terlaksana,” tambahnya.
Selain pembangunan tanggul, untuk cegah banjir Dadang juga menekankan pentingnya penambahan polder air sebagai langkah mitigasi jangka pendek. Saat ini, jumlah polder di Dayeuhkolot masih terbatas, hanya tiga unit, sementara kebutuhan ideal mencapai delapan unit agar banjir bisa lebih terkendali.
Baca juga : Banjir Bandung Timur, Warga Merasa Tak Ada Perubahan
“Saya sudah menyampaikan permohonan agar jumlah polder ditambah. Keberadaan polder ini sangat penting karena bisa menampung kelebihan air saat musim hujan dan mencegah genangan di permukiman warga,” jelasnya lebih lanjut.
Selain dampak terhadap infrastruktur, banjir juga mengganggu sektor pendidikan. Oleh karena itu, Dadang meminta Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung untuk segera mencari solusi bagi sekolah-sekolah yang terdampak banjir agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berlangsung.
“Ada beberapa sekolah yang sering terendam banjir sehingga kegiatan belajar siswa terganggu. Kami akan mencari alternatif, apakah perlu relokasi sementara atau opsi lain agar pendidikan tetap berjalan dengan baik,” tuturnya. (kus)