Cuaca Ekstrem Ancam Bandung, Masyarakat Diminta Waspada

Langit mendung hari ini Senin (10/3) pukul 11.22 di Jl. Perintis Kemerdekaan, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung. (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan cuaca ekstrem ancam Bandung masih berada dalam ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Maret 2025. Berdasarkan analisis atmosfer, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi, disertai petir dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, banjir dan tanah longsor.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan fenomena cuaca ekstrem ancam Bandung dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, di antaranya suhu muka laut yang lebih hangat, aktivitas gelombang MJO (Madden-Julian Oscillation), serta sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia bagian barat Sumatra dan selatan Pulau Jawa.

“Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat memicu hujan deras dan angin kencang di wilayah Jawa Barat, termasuk Kota Bandung,” ujar Rahayu di Jl. Cemara, Kota Bandung, Senin (10/3/2025).

Baca juga: BMKG Stasiun Geofisika Bandung Catat 30 Kali Gempa dan Ratusan Ribu Sambaran Petir di Jawa Barat

Rahayu mengungkapkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh gelombang atmosfer ekuatorial seperti Kelvin Wave dan Rossby Wave, yang memperkuat intensitas curah hujan di beberapa daerah, termasuk Bandung.

“BMKG juga mengamati adanya pola pergerakan angin yang memungkinkan terjadinya konvergensi atau pertemuan massa udara, yang semakin meningkatkan potensi hujan ekstrem dalam beberapa hari ke depan,” ungkapnya.

Rahayu menyampaikan BMKG telah identifikasi beberapa daerah yang diprediksi mengalami hujan lebat, 10 hingga 15 Maret 2025 terjadi di Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung Barat, Bandung, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Untuk 16 Maret 2025 hujuan lebat terjadi di Majalengka, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar.

Rahayu menambahkan Kota Bandung sendiri, beberapa kecamatan seperti Gedebage, Cikutra, Antapani, Arcamanik, Andir, Buahbatu, Sekeloa, dan Ujungberung menjadi titik-titik yang diminta untuk meningkatkan kesiagaan mengingat potensi banjir dan longsor yang lebih besar.

Rahayu memperingatkan selain hujan deras, potensi angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang, kerusakan bangunan, serta gangguan pada jaringan listrik dan komunikasi. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk mengamankan barang-barang yang berisiko terdampak angin kencang dan menghindari berlindung di bawah pohon saat hujan deras.

Baca juga: Hujan Lumpuhkan Gedebage, Pengendara Terjebak Banjir

Rahayu mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini.

“Tetap waspada, tetapi jangan panik. Pahami risiko di lingkungan masing-masing dan lakukan mitigasi dengan menjaga kebersihan lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan,” tegas Rahayu.

Rahayu juga mendorong masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi seperti website BMKG, media sosial, dan aplikasi Info BMKG guna antisipasi dampak cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor dihimbau untuk menyiapkan langkah-langkah evakuasi dini, termasuk memastikan jalur evakuasi yang aman dan memiliki stok kebutuhan darurat seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan,” jelasnya.

Rahayu menambahkan mengingat kondisi cuaca yang masih dinamis, BMKG terus melakukan pemantauan intensif dan memperbarui peringatan dini jika ada perubahan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak valid dan selalu merujuk pada sumber resmi seperti BMKG dan lembaga terkait lainnya.

“Melalui peringatan ini diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi akibat kondisi cuaca yang tidak menentu,” pungkas Rahayu.(dsn)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D