Ramadan Momentum Refleksikan Iman dan Ilmu Pengetahuan

 

RADARBANDUNG.id – Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan hikmah bagi umat Islam. Selain sebagai momen untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan hubungan antara iman yang kuat dengan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam memajukan peradaban umat manusia.

Iman dan Takwa (Imtak) menjadi pondasi utama dalam membangun karakter pribadi yang taat, berakhlak mulia, dan berintegritas. Namun, dalam konteks kemajuan bangsa, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptak) juga memainkan peran yang sangat penting.

Keberhasilan suatu negara, terutama dalam menghadapi tantangan global, tidak hanya bergantung pada aspek spiritual, tetapi juga pada kemampuan dalam mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Menggabungkan antara Imtak dan Iptek bukanlah hal yang mustahil. Sebagaimana yang disampaikan Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (6/3/2025) malam.

Acara ini merupakan bagian dari kegiatan rutin Masjid Salman ITB dalam menghadirkan tokoh-tokoh penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai berbagai aspek kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi, serta nilai-nilai agama.

“Kemajuan peradaban Islam di masa kekhalifahan dahulu bisa tercapai berkat adanya kebebasan berpikir dan toleransi yang diberikan kepada ilmuwan. Dengan kebebasan tersebut, mereka bisa mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan mencapai kemajuan yang luar biasa,” jelasnya.

Ilham menambahkan bahwa untuk mencapai “Indonesia Emas”, negara ini membutuhkan sistem yang mendukung kebebasan ilmiah, toleransi, dan meritokrasi, di mana setiap individu yang memiliki kemampuan terbaik bisa berkontribusi dalam kemajuan bangsa.

Ia memberikan contoh pada masa kejayaan kekhalifahan Islam yang terjadi lebih dari 1.400 tahun lalu, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat berkat adanya kebebasan berpikir dan toleransi yang tinggi di kalangan masyarakat.

“Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa itu tidak terlepas dari prinsip-prinsip seperti kebebasan berpikir, toleransi, dan meritokrasi, di mana orang-orang terbaik dipilih untuk memimpin berdasarkan kemampuan mereka,” imbuhnya.

Sayangnya, kemajuan tersebut mulai surut seiring runtuhnya nilai-nilai tersebut.

Lebih lanjut, Ilham memberikan contoh hukum alam, seperti hubungan antara kain dan api yang terbakar.

“Pada masa kekhalifahan Islam, ada pandangan yang mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah kehendak Allah, padahal sebenarnya itu adalah hasil dari hukum alam yang diciptakan-Nya.”

Ilham menekankan pentingnya memahami sistem dunia ini secara lebih rinci sebagai bentuk ibadah dan rasa kagum terhadap ciptaan Allah.

Di tengah momentum Ramadan 1446 Hijriah, Ilham juga mengingatkan bahwa Indonesia harus terus mempertahankan sistem demokrasi yang memungkinkan masyarakat untuk berkarya, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memajukan industri. (pra)

Editor : Ferry



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait News


Iklan RB Display D