RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Puasa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi memiliki makna yang lebih mendalam dalam kehidupan spiritual dan sosial. Menurut seorang pemerhati keislaman, Sunu Matta, puasa sejatinya adalah sarana untuk memperkuat hubungan manusia dengan Allah serta meningkatkan kesadaran sosial.
“Maknanya puasa Ramadan adalah memperkuat hati, mempertebal iman, dan menambah semangat untuk beramal kebaikan. Pada akhirnya, Allah mencintai hamba-Nya karena iman dan amal yang dilakukan, dan goal-nya adalah Allah menggolongkan kita menjadi orang-orang yang bertakwa,” ujar Sunu Matta, Kota Bandung, Jumat (7/2/2025).
Sunu menambahkan puasa yang dijalankan dengan benar, baik dari aspek lahir maupun batin, akan membawa dampak positif bagi pola pikir seseorang.
“Jika seseorang berpuasa dengan baik, pikirannya akan selalu mengarah pada kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Dalam kehidupan sosial, orang yang berpuasa juga akan lebih bersabar dalam berinteraksi serta memiliki kepedulian yang lebih besar terhadap sesama,” jelasnya.
Sunu Matta juga menegaskan perintah puasa telah disebutkan dalam Al-Qur’an serta dijelaskan dalam hadis dan kitab-kitab ulama. Selain keutamaannya dalam agama, puasa juga memiliki manfaat kesehatan yang telah diakui dalam dunia kedokteran.
Baca juga: Lonjakan PKL Kota Bandung Saat Ramadan
“Dalam ilmu medis, kita sering mendengar tentang manfaat diet bagi kesehatan, seperti intermittent fasting. Apalagi, puasa yang disyariatkan dalam Islam tidak hanya memberi manfaat fisik, tetapi juga mendatangkan pahala dari Allah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sunu menjelaskan tujuan utama puasa membentuk pribadi yang bertakwa, yaitu mereka yang menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
“Puasa mengajarkan kita untuk peduli terhadap orang-orang yang kelaparan. Kita merasakan sendiri bagaimana rasanya lapar agar bisa lebih memahami kondisi mereka yang kekurangan. Inilah salah satu esensi penting dari ibadah puasa yang harus kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan di luar bulan Ramadan,” ungkapnya.
Menurut Sunu menahan hawa nafsu merupakan tantangan terbesar dalam hidup. Sunu mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu.
“Puasa adalah salah satu cara untuk mengendalikan hawa nafsu agar tidak menjadi liar. Dari situlah lahir kesabaran dalam diri seseorang,” ujarnya.
Baca juga: Meraih Keberkahan Ramadan dengan Ketakwaan dan Tawakal
Tak hanya itu Sunu menyoroti pentingnya zakat dan sedekah dalam menyempurnakan ibadah Ramadan.
“Pada dasarnya, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa seseorang. Jika orang-orang kaya benar menunaikan zakatnya dengan benar dan disalurkan kepada delapan asnaf yang berhak, maka keseimbangan ekonomi pasti akan tercapai,” tegasnya.
Sunu juga mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan keimanan seseorang belum sempurna jika ia belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
“Baik zakat maupun sedekah melatih kita untuk peduli terhadap sesama. Inilah yang akan membentuk masyarakat yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang,” pungkasnya.(dsn)