Fashion Menjadi Ruang Berkarya bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Damakara ingin batik bisa digunakan sehari-hari, hasil karya Teman Istimewa terpajang menjadi produk fashion di Jl. Gandapura, Kota Bandung, Kamis (6/3). (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Berawal dari pengalaman pahit dalam bisnis, Nurdini Prihastiti bersama suaminya berhasil membangun Damakara, brand fashion menjadi tidak hanya menjual pakaian, tetapi juga membawa misi sosial. Berlokasi di Jl. Gandapura, Kota Bandung, Damakara kini dikenal sebagai merek batik kasual yang memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus melalui seni dan kreativitas mereka.

Dini mengungkapkan sebelum mendirikan Damakara, dirinya dan suami memiliki bisnis pembuatan pakaian B2B, seperti seragam kerja dan baju event. Namun, pada tahun 2019, mengalami musibah besar ketika salah satu pengiriman mereka ke perusahaan tambang di Kalimantan Timur terbakar di laut. Kerugian yang terjadi begitu besar hingga membuat mereka mempertanyakan kembali tujuan bisnis mereka.

“Saat itu berpikir, mungkin selama ini kita kurang berbagi. Dari situ kami ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya sekadar bisnis,” ujar Dini, Jl. Gandapura, Kota Bandung, Kamis (6/3/2025).

Dini menambahkan dari pencarian itu menemukan inspirasi dari Iris Grace, seorang anak berkebutuhan khusus dari Inggris yang menjalani terapi melalui seni lukis. Hal ini mendorong untuk mencari tahu lebih dalam tentang kondisi anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Kita menemukan banyak anak berbakat, tetapi belum memiliki ruang untuk menyalurkan potensinya.

Menurutnya Damakara memilih batik sebagai fokus utama karena ingin mengubah persepsi batik bukan hanya untuk acara formal.

Baca juga: Pencegahan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

“Orang kalau pakai batik pasti dibilang mau kondangan. Padahal batik itu bagus dan penuh makna. Damakara ingin batik bisa digunakan sehari-hari, dari nongkrong sampai liburan,” jelas Dini.

Dini menambahkan selain itu, Damakara juga ingin meningkatkan permintaan batik agar regenerasi pengrajin tetap berjalan. Dengan batik yang lebih kasual dan modern, berharap lebih banyak orang akan memakai batik dalam berbagai kesempatan.

Dini mengungkapkan hal yang membuat Damakara unik adalah kolaborasinya dengan anak-anak berkebutuhan khusus, yang mereka sebut sebagai Teman Istimewa. Hingga kini, sudah ada sembilan anak yang berkolaborasi dengan Damakara, menghasilkan fashion menjadi desain yang diterapkan dalam produk fashion mereka.

Dini menjelaskan koleksi terpopuler adalah jaket Ronabian, hasil karya Abi dan Rian yang menggunakan teknik menggambar di media air (suminagashi). Jaket ini telah terjual lebih dari 4.200 unit di Shopee, ini membuktikan karya anak berkebutuhan khusus memiliki daya tarik tersendiri di pasar fashion.

“Tidak hanya sekadar menampilkan karya mereka, Damakara juga memberikan royalti dari setiap artikel fashion menjadi produk yang terjual. Dengan sistem ini, anak-anak tidak hanya berkarya, tetapi juga mendapatkan penghasilan dari hasil kerja keras mereka,” jelas Dini.

Menurutnya sebagian keuntungan dari penjualan produk dialokasikan untuk mendukung terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Awalnya, Damakara bekerja sama dengan berbagai yayasan seperti Our Dream Indonesia dan Widyatama. Namun, pada tahun 2023, mereka mendirikan Damakara Foundation untuk memberikan dukungan yang lebih terstruktur.

Baca juga:Cerita Sukses Pelaku UMKM Binaan BRI, Hadirkan Batik Modern untuk Generasi Muda Lewat Ethnic Gendhis

Dini menjelaskan melalui yayasan Damakara Foundation anak-anak tidak hanya mendapatkan terapi, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka. Dengan konsep ini, Damakara tidak hanya menjadi brand fashion, tetapi juga wadah pemberdayaan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Dini menambahkan pengambilan nama Damakara awalnya berasal dari singkatan nama anak Dami, Ramaika, dan Kanarani. Namun, seiring waktu, mereka menemukan makna yang lebih mendalam.

“Dama itu berarti kebaikan atau kebajikan, sedangkan Kara berasal dari filosofi kelapa di mana setiap bagiannya bermanfaat. Jadi, Damakara berarti kebaikan yang bisa memberikan banyak manfaat,” jelas Dini.

Dini menyampaikan Damakara awal memulai penjualannya melalui Instagram dan WhatsApp. Produk Damakara sempat viral setelah dikenakan oleh beberapa artis, membuat setiap koleksi cepat habis terjual. Permintaan yang terus meningkat akhirnya mendorong mereka untuk masuk ke marketplace seperti Shopee.

“Dengan modal awal hanya Rp15 juta, Damakara kini telah berkembang pesat, memproduksi ribuan pakaian setiap bulannya,” ungkap Dini.

Dini optimis Damakara bukan hanya sekadar brand fashion, tetapi juga simbol harapan dan peluang bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan menggabungkan seni, fashion, dan misi sosial, Damakara dapat membuktikan bisnis bisa memiliki dampak yang lebih luas dan bermakna.(dsn)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Lifestyle


Iklan RB Display D