Bandung Alami Deflasi 0,73% Ekonomi Tumbuh 4,99%

Masyarakat berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Induk Ciroyom, Kota Bandung, Selasa (4/3). Perlambatan ekonomi ini terutama disebabkan melambatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan. Dari sisi pengeluaran, terjadi perlambatan pada konsumsi rumah tangga. (Foto. Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung merilis data inflasi untuk Februari 2025 yang menunjukkan tren Bandung alami deflasi. Kepala BPS Kota Bandung, Samiran mengungkapkan Februari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,73% secara month to month (m-to-m), 1,61% secara year to date (y-to-d), dan 0,50% secara year on year (y-on-y).

“Bandung alami deflasi yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan provinsi Jawa Barat maupun nasional,” ujar Samiran di Kantor BPS Kota Bandung, Senin (3/3).

Samiran menjelaskan berdasarkan laporan BPS, penyumbang utama deflasi Februari 2025 secara month to month adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil -0,76%. Hal ini terutama dipengaruhi oleh penurunan tarif listrik.

Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian, BRI Group Semakin Optimis Perkuat Ekonomi Nasional

Samiran menambahkan sementara secara year on year, kelompok yang sama menjadi faktor utama deflasi dengan andil -2,24%. Sebaliknya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,92%.

Menurutnya dalam perbandingan inflasi di 10 kabupaten/kota di Jawa Barat, Kota Bandung mencatat posisi terendah ke-3 secara month to month, sejajar dengan Kota Bogor dan Kota Depok, setelah Kabupaten Majalengka dan Kota Cirebon. Sedangkan secara year on year, inflasi Kota Bandung juga berada di posisi terendah ke-3 setelah Kabupaten Subang dan Kota Cirebon.

Samiran menjelaskan selain data inflasi, BPS juga melaporkan tahun 2024, ekonomi Kota Bandung tumbuh 4,99%, sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,07%.

Baca juga: Fleksibel dan Terukur, Ini Strategi BRI Jaga Pertumbuhan Bisnis di Tengah Dinamika Ekonomi Global

“Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung masih lebih tinggi dibanding Provinsi Jawa Barat yang tumbuh 4,95%, tetapi lebih rendah dari pertumbuhan nasional sebesar 5,03%,” jelas Samiran.

Samiran mengungkapkan perlambatan ekonomi ini terutama disebabkan melambatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan. Dari sisi pengeluaran, terjadi perlambatan pada konsumsi rumah tangga serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), yang mencerminkan investasi di sektor riil.

Samiran menambahkan meskipun mengalami sedikit perlambatan, ekonomi Kota Bandung masih menunjukkan tren positif dan diharapkan terus membaik seiring dengan berbagai upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah daerah.(dsn)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D