RADARBANDUNG.ID, CIMAHI – Komunitas Edan Sepur Indonesia bersama berbagai instansi terkait menggelar kegiatan Disiplin Perlintasan di JPL 154, Stasiun Cimindi, Jalan Raya Cimindi. Kegiatan disiplin perlintasan untuk edukasi para pengendara dan pejalan kaki dalam menjaga keselamatan saat melintas di perlintasan sebidang.
Perwakilan Humas Daerah 2 Bandung, Abdullah Putra Gandhara menjelaskan perlintasan sebidang sering kali menjadi lokasi kecelakaan akibat kelalaian pengguna jalan. JPL Cimindi misalnya, tak jarang pejalan kaki tersambar kereta api akibat kurangnya kewaspadaan.
“Mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi aturan di perlintasan sebidang. Pelankan laju kendaraan atau berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, pastikan aman, baru melanjutkan perjalanan. Sebab, jika tertabrak kereta api, itu hanya terjadi sekali seumur hidup,” tegas Abdullah, di JPL 154 Sta. Cimindi, Jl. Raya Cimindi, Kota Cimahi, Jumat (28/2/2025).
Baca juga: Mudik Lebaran, KAI Daop 2 Tambah Lagi 2 Kereta Tambahan
Abdullah menjelaskan kegiatan Disiplin Perlintasan berlangsung dari pukul 15.00 hingga pukul 18.00, kegiatan melibatkan 30 personel dari berbagai instansi, Komunitas Edan Sepur, KAI Kantor Pusat (Polsuska), KAI Daop 2 Bandung (Polsuska, PKD), KCI Wilayah 2 Bandung (Stasioner), Satpol PP Kota Bandung, Satlantas Polres Cimahi, Ambulan IIID, Railfans Cimahi, Mahasiswa Teknik Mesin Polban.
Menurut Abdullah dari hasil pengawasan, ditemukan 417 pelanggaran yang dilakukan oleh para pengendara, menerobos palang pintu, 1 pengendara motor (R2), berboncengan lebih dari dua orang, 31 pengendara motor (R2), tidak memakai helm, 375 pengendara motor (R2), sedangkan untuk kasus melawan arus, memutar arah, parkir sembarangan, tidak ditemukan pelanggaran.
Abdullah menambahkan selama kegiatan berlangsung tim tidak menemukan insiden atau kejadian khusus yang perlu ditindaklanjuti. Situasi tetap aman, tertib, dan terkendali (MANCARLI).
Baca juga: Sanksi Daop2 Bandung, Pelaku Pelecehan Seksual Diblacklist Naik Kereta Api
Abdullah menegaskan melihat jumlah pelanggaran yang cukup tinggi, Komunitas Edan Sepur Indonesia menyatakan edukasi keselamatan di perlintasan sebidang harus terus dilakukan.
“Kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan. Terutama dalam hal penggunaan helm dan aturan keselamatan lainnya. Jangan sampai hanya karena terburu-buru, nyawa menjadi taruhannya,” ujarnya.
Abdullah optimis melalui kegiatan disiplin perlintasan semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya mematuhi aturan di perlintasan kereta api. Keselamatan adalah prioritas utama, karena satu kesalahan kecil dapat berakibat fatal.(dsn)