RADARBANDUNG.ID, SOREANG -Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten Bandung terus menggencarkan program penciptaan wirausaha baru.
Menurut Kepala Disperdagin, Dicky Anugrah, program ini bertujuan memberdayakan masyarakat agar memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan dalam usaha mandiri sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.
“Kami menargetkan 20 peserta dalam pelatihan servis motor. Mereka berasal dari lima kecamatan, dan kami harap mereka bisa menjadi mekanik atau membuka bengkel sendiri,” ujarnya, Rabu (26/2).
Baca juga : Dorong Sektor UMKM, BSI Pasang Target Jaring 8.500 Peserta Ikuti Talenta Wirausaha 2024
Selain servis motor, Pemkab Bandung juga mengadakan pelatihan lain seperti roasting kopi, desain pakaian muslim, dan kerajinan rumah tangga.
“Setiap program dirancang agar peserta tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga memahami cara menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” ujar dia.
Untuk mendukung para peserta, Pemkab Bandung menyiapkan skema bantuan modal tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Pendaftaran pelatihan pun terbuka bagi warga yang berminat melalui mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang),” ungkapnya.
Dengan program ini, Pemkab Bandung optimistis bisa mencapai target 10.000 wirausaha baru, sejalan dengan visi ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Peserta bimtek menyambut baik inisiatif ini. Salah satu peserta menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami sekarang punya bekal untuk membuka usaha sendiri,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Bandung melalui Disnaker Kab Bandung berupaya untuk mengatasi masalah pengangguran di Kab Bandung.
Upaya Pemkab yakni dengan menggencarkan berbagai inisiatif, termasuk penyelenggaraan Job Fair secara offline dan online.
Saat ini banyak sistem Job Fair sudah mengadopsi teknologi digital untuk mempermudah pencari kerja.
Sehingga dalam Job Fair ini, peserta tidak perlu membawa lamaran fisik. Cukup dengan barcode, mereka bisa langsung mendaftar ke perusahaan.
Sehingga warga di daerah terpencil tidak perlu jauh-jauh datang, cukup mengakses dari tempat mereka. (Kus)