Masalah Sampah Mendesak, Kerjasama TPA Dihentikan

Rapat koordinasi Pemkot dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, di Kantor DLH Kota Bandung, Senin (24/2). (Foto. For Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengambil langkah konkret menangani masalah sampah yang semakin mendesak. Langkah ini menjadi semakin krusial setelah kerja sama pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bajing dihentikan. Sebagai respons atas situasi ini, Pemkot Bandung berkomitmen menangani masalah sampah secara lebih intensif guna memastikan kebersihan kota tetap terjaga.

Rapat koordinasi Pemkot dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menegaskan penyelesaian masalah sampah akan dilakukan dalam tiga tahap, penanganan, pemulihan, dan penormalan. Pada tahap pertama, penanganan, fokus utama membersihkan titik-titik timbunan sampah yang tersebar di 136 lokasi seluruh Kota Bandung.

“Pada tahap penanganan, ada titik-titik kumpul timbunan sampah di 136 lokasi yang harus segera dimusnahkan. Sampah dari titik kumpul akan dibawa menuju Tempat Pembuangan Sementara (TPS) terdekat dan dimusnahkan dengan insinerator. Namun, pembuangan sampah ke TPA Sarimukti masih tetap berjalan,” ungkap Erwin dalam pertemuan di Kantor DLH Kota Bandung, Senin (24/2/2025).

Baca juga: Peringatan HPSN 2025 Perkuat Strategi Penanganan Sampah

Erwin mengungkapkan dari total timbunan sampah harian, sekitar 430 ton masih belum tertangani dengan baik. Untuk mengatasi timbunan sampah, Pemkot Bandung targetkan pemusnahan 430 ton sampah per hari selama tiga bulan ke depan. Selain itu, upaya memperluas Kemitraan Bank Sampah (KBS) hingga 700 titik juga terus dioptimalkan untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dikirim ke TPA.

Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi mengakui persoalan sampah masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapi, sejak 3 Oktober 2024, kuota pengiriman sampah ke TPA Sarimukti mengalami pengurangan dari 170 ritase menjadi 140 rit per hari. Penyesuaian kuota ritase berdampak signifikan terhadap pengelolaan sampah Kota Bandung.

Dudy menjelaskan meski pada periode 8 Februari hingga 10 Maret 2025 terdapat tambahan kuota sebanyak lima rit per hari (meningkat menjadi 145 rit per hari), setelahnya jumlah ritase akan kembali turun menjadi 140 rit per hari. Sementara itu, rata-rata produksi sampah Kota Bandung masih mencapai 154 rit per hari.

“Artinya, ada sekitar 14 hingga 15 ritase sampah per hari yang belum bisa terangkut ke TPA dan ini harus segera kami selesaikan,” jelas Dudy.

Dudy mengungkapkan berdasarkan data DLH Kota Bandung, rata-rata pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sepanjang 1 hingga 22 Februari 2025 mencapai 146 rit per hari, 1 hingga 6 Februari 155 rit per hari, 7 hingga 13 Februari 142 rit per hari, 14 hingga 22 Februari 143 rit per hari.

Baca juga: TPA Sarimukti Bakal Ditutup, Begini Kata Dlh Bandung Barat

Dudy menambahkan untuk mengatasi keterbatasan kuota pengiriman sampah ke TPA, Pemkot Bandung telah menyusun beberapa langkah strategis yang akan diterapkan dalam waktu dekat. Langkah-langkah tersebut meliputi, optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk meminimalkan jumlah sampah yang harus dikirim ke TPA. Kerja sama dengan Mesin Olah Runtah (MOTAH) milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) guna mendukung pemusnahan sampah dalam kota. Pemusnahan sampah dengan MOTAH di beberapa titik strategis Kota Bandung.

Menurutnya optimalisasi langkah strategis selanjutnya pemusnahan sampah dengan mesin pirolisis yang akan dioperasikan di TPST Cicukang Holis dan Babakan Siliwangi. Optimalisasi Bank Sampah guna meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah mandiri. Peningkatan program magotisasi di tingkat kelurahan sebagai metode pengelolaan sampah organik yang lebih berkelanjutan. Penambahan RW KBS (Kemitraan Bank Sampah) untuk memperluas jangkauan program pengurangan sampah di tingkat komunitas.

“Pemkot Bandung akan segera menggelar kick-off penanganan sampah dalam beberapa hari ke depan. Namun, DLH Kota Bandung masih perlu mengoordinasikan berbagai aspek teknis sebelum pelaksanaan dimulai,” ungkap Dudy.

Dudy menyampaikan DLH perlu berkoordinasi lebih lanjut. DLH akan segera update informasinya dalam beberapa waktu ke depan, dengan strategi yang telah dirancang, diharapkan Kota Bandung dapat mengatasi permasalahan sampah dengan lebih efektif, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi seluruh warganya.(dsn)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D