RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Puteri Indonesia telah diselenggarakan sejak tahun 1992. Selama beberapa tahun terakhir, audisi biasanya dilakukan di tingkat nasional atau di Graha Mustika Ratu. Namun, keputusan Yayasan Putri Indonesia untuk menyelenggarakan pemilihan di tingkat regional menghadirkan tantangan tersendiri.
Ini karena potensi luar biasa yang dimiliki Jawa Barat cukup gemilang, telah meraih prestasi dua tahun berturut-turut tahun 2023 dan 2024.
“Kami yakin, Puteri Indonesia dari Jawa Barat mampu menjadi juara di kancah Nasional, bahkan berpotensi meraih prestasi internasional. Sebagai contoh, pada tahun 2012, Arasta berhasil mewakili Jawa Barat dan meraih gelar Miss Supranational. Sejak itu, hingga tahun 2022, kami terus mengadakan pemilihan regional untuk mengembangkan potensi tersebut,” ujar Ketua Yayasan Putri Indonesia, Katy Monica kepada media, di Kota Bandung, Minggu malam (23/2).
Pada kesempatan itu dihadirkan 10 orang perwakilan untuk menampilkan talent show. Pada sesi pertama, mereka membawakan penampilan tradisional dengan sentuhan modifikasi yang tetap mengusung tema Jawa Barat. Sesi kedua menghadirkan penampilan inovatif, di mana para finalis tidak hanya dinilai dari penampilan tradisional, tetapi juga harus menunjukkan kemampuan lain, seperti menyanyi, menari, dan bakat lainnya.
“Kami menilai para finalis berdasarkan beberapa aspek, di antaranya keindahan, perilaku, kecerdasan, keberanian, dan penampilan maksimal. Seorang puteri Indonesia harus selalu tampil anggun, maksimal, dan beradab di hadapan publik. Meskipun tidak ada yang sempurna, kami menghargai keberanian mereka untuk keluar dari zona nyaman dan menunjukkan potensi masing-masing,” jelas Katy.
Yang menarik, salah satu peserta dari Kab. Bogor Eva Azzahrah, akrab dipanggil Deva. Gadis sabuk hitam karate ini dengan penuh percaya diri tampil sebagai kontestan dengan tetap menjaga ciri khas sebagai muslimah yakni memakai jilbab. “Saya perwakilan dari Kab. Bogor. Saya telah bertekad tidak akan menanggalkan jilbab dan alhamdulillah tetap berprestasi. Termasuk waktu mengikuti kejuaraan karate,” tutur mojang parahyangan yang satu ini. (sol)