RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Muhammad Farhan resmi menjabat sebagai Wali Kota Bandung setelah serah terima jabatan (sertijab) di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2/2025). Sebelumnya, ia bersama wakilnya, Erwin, telah dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, bersama 963 kepala daerah lain dalam pelantikan serentak yang dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia. Realisasi program prioritas, termasuk pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur, serta pengendalian inflasi. Krisis sampah yang masih terjadi di Bandung, program pengelolaan sampah akan segera dimulai dengan penerapan teknologi thermal.
Farhan menegaskan komitmennya untuk segera realisasikan program prioritas, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur, pengendalian inflasi menjelang Ramadan. Farhan memberikan apresiasi Penjabat (PJ) Wali Kota Bandung, A Koswara atas dedikasi dan kontribusinya selama menjabat.
Farhan menyampaikan salah satu masalah mendesak menjadi perhatian utama krisis sampah masih terjadi di Bandung, program pengelolaan sampah akan segera dimulai dengan penerapan teknologi thermal pemusnahan sampah, serta edukasi berkelanjutan terkait pemilahan sampah dari rumah.
“Kita tidak bisa terus membiarkan tumpukan sampah mengganggu kota. Solusi cepat dan tepat harus dilakukan. Selain teknologi thermal, kami juga akan menambah 12 titik pengelolaan sampah untuk mengurangi penumpukan di TPS liar,” ujar Farhan, di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2/2025).
Farhan mengungkapkan keselamatan jalan menjadi prioritas lain, Pemkot Bandung akan meningkatkan jumlah titik pemantauan lalu lintas dan memperbaiki fasilitas keselamatan jalan guna mengurangi angka kecelakaan.
Farhan menekankan menjelang Ramadan Pemerintah Kota Bandung pastikan stabilitas harga bahan pokok agar masyarakat tidak terbebani. Pemkot akan bekerja sama dengan para distributor dan pedagang guna menjaga ketersediaan dan harga pangan.
“Pastikan pasokan kebutuhan pokok tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan. Stabilitas harga menjadi perhatian serius agar masyarakat tetap bisa menjalani Ramadan dengan nyaman,” jelasnya.
Farhan menindaklanjuti arahan Presiden terkait efisiensi anggaran dengan melakukan refocusing sektor prioritas pendidikan, kesehatan, dan pengentasan stunting. Salah satu langkah konkret mengalihkan anggaran belanja yang kurang berdampak menjadi program yang lebih bermanfaat.
“Pastikan setiap rupiah APBD digunakan dengan optimal, dana akan dialokasikan untuk pembangunan ruang kelas baru, peningkatan layanan kesehatan, serta program makan bergizi gratis,” katanya.
Farhan menambahkan sektor transportasi Bandung menerapkan program Bus Rapid Transit (BRT) yang didukung World Bank. Program mencakup pembangunan 34 halte baru berbagai wilayah mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat.
Baca juga: Pemkot Bandung KPK Perkuat Sinergi Pencegahan Korupsi
Farhan menyoroti pentingnya penyediaan perumahan rakyat yang layak dan sehat. Pemkot Bandung akan bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Parahyangan rancang perumahan memiliki akses udara segar dan pencahayaan alami guna mengurangi prevalensi penyakit TBC, bidang kesehatan, pemerintah berencana membangun rumah sakit baru, puskesmas pembantu, menyediakan 200 unit ambulans bagi daerah yang sulit dijangkau.
Farhan menegaskan dirinya tidak akan terjebak dalam konsep program 100 hari kerja, melainkan menerapkan kebijakan berkelanjutan selama lima tahun kepemimpinannya.
“Pastikan semua program yang kami jalankan benar berdampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar kerja jangka pendek, tetapi perubahan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Farhan mengungkapkan sebagai bagian program sosial dan keagamaan, peluncuran program Rumah Tahfidz pelatihan dai setiap kelurahan selama bulan Ramadan, aspek keagamaan dan sosial tetap menjadi bagian penting dari pembangunan kota, berbagai rencana strategis telah disusun, kepemimpinan dapat membawa perubahan signifikan dan menjadikan Bandung kota yang lebih bersih, aman, dan sejahtera.(dsn)