Perketat Pengawasan Pasar Cegah Penimbunan Bapok

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih menegaskan pasar harus menjadi pusat distribusi adil dan transparan, pentingnya memastikan stok yang cukup agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kelangkaan kebutuhan pokok. (Foto. Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Menjelang Ramadan 1446 Hijriah Pemerintah Provinsi Jawa Barat perketat pengawasan pasar tradisional dan modern cegah praktik penimbunan barang kebutuhan pokok (bapok), bentuk antisipasi terhadap lonjakan harga yang kerap terjadi akibat ulah spekulan menjelang hari besar keagamaan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih menegaskan pasar harus menjadi pusat distribusi adil dan transparan, pentingnya memastikan stok yang cukup agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kelangkaan kebutuhan pokok.

“Jika stok kebutuhan pokok tersedia dan harga stabil, masyarakat tidak akan terdorong untuk membeli dalam jumlah berlebih, bahkan menimbun barang, jika ada indikasi penimbunan, itu dapat menimbulkan kepanikan dan mendorong inflasi yang merugikan banyak pihak,” ujar Noneng, Rabu (19/2/2025).

Baca juga: Tetap Prioritaskan Rasa, Rumah Makan Nasi Padang Bertahan di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok

Noneng meminta para pedagang tidak menahan, membatasi distribusi barang demi keuntungan pribadi, tindakan tersebut hanya akan memperparah kondisi pasar dan berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

“Biasanya pihak yang menahan barang adalah mereka yang lebih dulu panik. Jika pasar dan pemerintah bisa meyakinkan masyarakat bahwa stok tersedia dan distribusi berjalan lancar, maka praktik spekulasi seperti ini dapat diminimalisir,” jelasnya.

Noneng menyampaikan sebagai langkah konkret Disperindag Jabar  perketat pengawasan pasar membentuk tim pengawasan khusus yang akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH). Tim bertugas melakukan pemantauan harga dan distribusi barang seluruh wilayah, serta menindak tegas pihak yang melakukan praktik penimbunan atau permainan harga.

“Disperindag memiliki perangkat pengawasan beroperasi seluruh wilayah Jawa Barat. Dinas perindustrian dan perdagangan di tingkat kabupaten/kota memiliki wewenang melakukan inspeksi guna memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan normal tanpa gangguan spekulasi,” ujar Noneng.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin menyatakan kondisi harga kebutuhan pokok berbagai pasar masih dalam keadaan stabil. Pemerintah terus melakukan pemantauan pastikan tidak ada lonjakan harga yang tidak terkendali menjelang Ramadan.

Baca juga: Bazar Murah 30 Kecamatan, Sembako dengan Harga Terjangkau

“Menjaga agar stok kebutuhan pokok tetap aman dan harga tetap stabil. Berdasarkan pemantauan terakhir Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), harga masih terkendali dan pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Bey.

Bey menegaskan pemerintah daerah akan terus melakukan berbagai langkah antisipatif guna mencegah potensi kelangkaan. Koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan akan terus diperkuat memastikan pasokan kebutuhan pokok tetap terdistribusi dengan baik seluruh daerah.

“Terus memantau stok dan harga kebutuhan pokok pasar utama, pencegahan sudah disiapkan agar distribusi tetap berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan,” pungkas Bey.(dsn)

Editor : Diwan Sapta

# # # # #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D