Alokasi Anggaran Operasi Pasar Bersubsidi Tetap Berjalan

Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) dianggap sangat krusial menjaga stabilitas harga bahan pokok memastikan masyarakat, terutama yang kurang mampu, tetap bisa mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau menjelang hari-hari besar keagamaan. (Foto. Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat resmi melakukan efisiensi anggaran tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Efisiensi mencakup pemangkasan beberapa aspek, perjalanan dinas, acara seremonial, serta pengurangan beberapa alokasi anggaran guna menyesuaikan kebijakan penghematan yang dicanangkan pemerintah pusat.

Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih menyampaikan meskipun adanya efisiensi anggaran, Disperindag Jabar akan tetap berupaya menjaga program yang telah dirancang dapat berjalan optimal tanpa mengurangi manfaat bagi masyarakat, diperlukan inovasi dan strategi baru pelaksanaannya.

Baca juga: Alat Timbang Digital di Pasar Tradisional Terbengkalai dan Jarang Digunakan, Ini Penampakannya

“Secara otomatis, kita harus mencari strategi tambahan karena input yang kita miliki sangat terbatas, segi anggaran maupun sumber daya manusia (SDM), diperlukan kreativitas agar target tetap dapat tercapai,” ujar Noneng, Rabu (19/2/2025).

Noneng menjelaskan program dipastikan tetap berjalan meskipun ada kebijakan efisiensi, Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) dianggap sangat krusial menjaga stabilitas harga bahan pokok memastikan masyarakat, terutama yang kurang mampu, tetap bisa mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau menjelang hari-hari besar keagamaan.

“Operasi Pasar Bersubsidi tetap akan dilaksanakan. Beberapa program lain mungkin terkena dampak efisiensi, Opadi bersentuhan langsung dengan masyarakat, program Opadi tetap dipertahankan. Disperindag akan melakukan kajian lebih lanjut agar mekanisme pelaksanaannya bisa lebih efektif dan tepat sasaran,” jelas Noneng.

Baca juga: Bazar Murah 30 Kecamatan, Sembako dengan Harga Terjangkau

Noneng menambahkan pelaksanaan Opadi akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Kuota yang diberikan untuk setiap kabupaten/kota akan dipertimbangkan berdasarkan tingkat kebutuhan, bukan karena adanya pengurangan akibat efisiensi anggaran.

“Saat ini, kuota per kabupaten/kota masih dalam tahap kajian. Tidak ada pengurangan secara signifikan, hanya saja ada beberapa kabupaten yang sudah mampu melaksanakan program Opadi secara mandiri, Kabupaten Bandung Barat, daerah lain alokasi tetap diberikan sebagaimana tahun sebelumnya,” ujar Noneng.

Noneng menyampaikan rencananya Opadi akan digelar sebanyak empat kali dalam setahun, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, sebagai langkah antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga pada komoditas tertentu. Wilayah yang akan menjadi target pelaksanaan Opadi daerah yang dinilai mengalami dampak inflasi atau kenaikan harga bahan pokok secara signifikan.

“Tidak semua kabupaten/kota akan mendapatkan program Opadi, hanya daerah yang mengalami dampak kenaikan harga signifikan, berkaca pada tahun lalu, inflasi hampir terjadi di seluruh kabupaten/kota, kemungkinan besar pada Idul Fitri mendatang, Opadi dilaksanakan seluruh wilayah, Disperindag tetap akan melakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif,” pungkasnya.(dsn)

Editor : Diwan Sapta

# # # # #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D