Refleksi HPSN Momentum Penting Keberlanjutan Lingkungan

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, 21 Februari 2025 bentuk refleksi momentum penting yang berdekatan dengan pelantikan Wali Kota Bandung yang baru, Pemkot Bandung akan resmikan operasionalisasi mesin pemusnahan sampah Kecamatan Bandung Kulon 17 Februari 2025. (Foto. For Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siap memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, 21 Februari 2025. Peringatan HPSN bentuk refleksi momentum penting yang berdekatan dengan pelantikan Wali Kota Bandung yang baru. Momen HPSN dapat menjadi titik awal bagi kepemimpinan baru dalam menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik untuk Kota Bandung. Edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik demi keberlanjutan lingkungan hidup, meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan pasar yang sering menjadi sumber timbunan sampah domestik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi mengungkapkan Pemkot Bandung akan berpartisipasi dalam rangkaian acara yang telah disusun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peringatan HPSN bertujuan memberikan edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik demi keberlanjutan lingkungan hidup perkotaan.

“Peringatan HPSN bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi ajang refleksi terhadap persoalan sampah yang masih menjadi tantangan besar Kota Bandung, kita akan bergabung dengan rangkaian acara yang telah disiapkan kementerian,” ujar Dudi, Sabtu (15/2/2025).

Baca juga: TPST Tegallega Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah Kota Bandung, Berikut Penjelasan Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara

Dudi menambahkan sebagai bagian dari peringatan 22 Februari akan digelar aksi bersih-bersih pasar secara serentak seluruh Indonesia, melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, komunitas lingkungan, pedagang pasar, hingga warga sekitar. Menteri Lingkungan Hidup dijadwalkan hadiri kegiatan utama di Pasar Atas Cimahi, Kota Bandung mengadakan aksi serupa di salah satu pasar yang masih dalam tahap koordinasi dengan Perumda Pasar. Aksi melalui peringatan HPSN bertujuan meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan pasar yang sering menjadi sumber timbunan sampah domestik.

Menurutnya selain aksi bersih-bersih, Pemkot Bandung akan resmikan operasionalisasi mesin pemusnahan sampah Kecamatan Bandung Kulon 17 Februari. Mesin diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga dapat mengatasi permasalahan penumpukan sampah yang sering terjadi. Pemkot Bandung akan inisiasi pengiriman perdana RDF (Refuse-Derived Fuel), bahan bakar alternatif yang berasal dari sampah, menuju PT Indocement. RDF solusi inovatif mengelola sampah dengan cara mengubahnya menjadi energi yang lebih bermanfaat bagi sektor industri.

Dudi menyampaikan Pemkot Bandung menyerahkan bantuan CSR dari BJB berupa sarana dan prasarana pengelolaan sampah kepada RW dan komunitas. Bantuan mencakup penyediaan alat pengolahan sampah organik, tempat sampah terpilah, fasilitas pendukung lainnya yang dapat membantu masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri di lingkungan tempat tinggal mereka, peran aktif warga diharapkan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung program pemerintah menciptakan Kota Bandung lebih hijau dan sehat.

Baca juga: Proyek Strategis Pengelolaan Sampah Bandung Raya

Dudi menegaskan peringatan HPSN bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan. HPSN pertama kali diperingati 21 Februari bentuk refleksi atas tragedi longsor sampah TPA Leuwigajah tahun 2005 menewaskan sekitar 150 jiwa. Tragedi longsor menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih serius dalam menangani permasalahan sampah, baik dari aspek pengelolaan, pengurangan, hingga pemanfaatannya kembali.

“Terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah tingkat rumah tangga, RW, kelurahan, kecamatan, hingga kota. Jika seluruh elemen masyarakat bergerak bersama, pengelolaan sampah Kota Bandung akan semakin baik,” tuturnya.

Dudi menekankan tanpa keterlibatan aktif masyarakat, upaya pemerintah dalam mengelola sampah tidak akan mencapai hasil optimal, dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menciptakan sistem pengelolaan sampah lebih efektif dan berkelanjutan.(dsn)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D