RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung berencana mengadopsi teknologi pemusnah sampah berbasis Hydrodrive yang mampu mengolah hingga 10 ton sampah per hari. Teknologi ini akan diterapkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Citaliktik sebagai bagian dari upaya mengatasi permasalahan sampah di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Bandung, Asep Kusumah menjelaskan, Hydrodrive merupakan teknologi yang memanfaatkan air sebagai bahan bakar, sehingga lebih efisien dalam proses penghancuran sampah.
“Rencananya, teknologi ini akan diterapkan di TPS Citaliktik untuk menangani sampah residu yang tidak memiliki nilai jual,” ujar Asep pada Rabu (12/2).
Baca juga : Pelanggaran Serius Pengelola Sampah Pasar Caringin
Hydrodrive telah digunakan di berbagai negara maju seperti Jepang, Australia, dan Austria. Teknologi ini bekerja dengan cara memanfaatkan panas dari uap untuk mengurai sampah residu.
Selain mengurangi volume sampah yang dibuang begitu saja, Asep menambahkan bahwa sistem ini juga berpotensi dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber energi pembangkit listrik di masa depan.
Baca juga ; Percepat Pengelolaan Sampah Pemusnahan Jadi Prioritas Utama
“Kami berharap teknologi ini bisa segera diterapkan agar dapat mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di Kabupaten Bandung,” katanya.
Meskipun demikian, Asep tetap menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari rumah. Ia mengajak warga untuk memilah sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan metode sederhana seperti pembuatan kompos, lubang cerdas organik, atau biokonversi maggot untuk sampah organik.
“Sedangkan sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi diharapkan dapat dikumpulkan dan disalurkan ke bank sampah sebelum akhirnya sampah residu diolah melalui sistem pengelolaan sampah milik pemerintah,” ujar dia.
Diharapkan, dengan kombinasi teknologi canggih dan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, permasalahan limbah di Kabupaten Bandung bisa lebih tertangani dengan baik. (kus)