Kunjungan IUETO Isu Uyghur serta Peluang Kerja Sama Turki

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono (tengah) di Kota Bandung, Kamis (6/2). (Foto. Humas DPRD Jabar)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat menerima kunjungan delegasi Internasional Union East Turkistan Organization (IUETO) dipimpin perwakilan Turkistan Timur, Nur Muhammad. Pertemuan membahas isu kemanusiaan terkait penderitaan komunitas Uyghur Xinjiang, Tiongkok, serta peluang kerja sama ekonomi, sosial budaya Indonesia dan Turki.

Pertemuan dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono dan Iwan Suryawan, delegasi IUETO menyampaikan keprihatinan situasi masyarakat Uyghur mengalami pembatasan kebebasan beragama, diskriminasi sistematis, pelanggaran hak asasi manusia. IUETO mengungkapkan komunitas Uyghur dilarang menjalankan ajaran Islam, termasuk membaca Al-Qur’an.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono menegaskan sikap politik luar negeri Indonesia kewenangan pemerintah pusat, bukan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Pihaknya sangat mendukung perjuangan IUETO, khususnya komunitas Uyghur, hal kemanusiaan, kebebasan beragama, hak asasi manusia.

Ono Surono berharap IUETO juga melakukan komunikasi dengan lembaga organisasi Islam Indonesia, khususnya pemerintah pusat, mengkaji dan menentukan langkah yang tepat.

“Mudah-mudahan Jawa Barat dan Istanbul menjadi sister city serta dapat bekerja sama dalam bidang ekonomi dan sebagainya,” ujar Ono Surono saat pertemuan di Kota Bandung, Kamis (6/2/2025).

Baca juga: BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2025 Meningkat

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Iwan Suryawan menambahkan meskipun kebijakan politik luar negeri berada di tingkat pusat, DPRD Jawa Barat tetap membuka ruang untuk kerja sama dalam isu-isu kemanusiaan.

“Kami minim informasi tentang Uyghur. Harapannya, kunjungan dapat memberikan wawasan lebih kredibel membuka peluang kerja sama bermanfaat,” ungkap Iwan Suryawan.

Delegasi IUETO, Nur Muhammad menyoroti keberadaan kamp pendidikan mereka sebut tempat doktrinasi bagi anak dan remaja Muslim Uyghur. Kamp tersebut para pemuda didoktrin meninggalkan ajaran Islam dan menjalani gaya hidup dikendalikan pemerintah Tiongkok.

“Tiongkok menyebarkan narasi tidak sesuai fakta, seolah-olah komunitas Uyghur diperlakukan baik, enyataannya ada laporan kredibel lembaga internasional mengungkap terjadinya pelanggaran HAM, bahkan eksekusi tanpa proses hukum,” ungkap Nur Muhammad.

Nur Muhammad berharap Indonesia negara populasi Muslim terbesar dapat memainkan peran penting mendukung perjuangan hak asasi manusia komunitas Uyghur.

Baca juga: Moratorium, DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Reklame

Nur Muhammad menyampaikan rencana IUETO membawa pengusaha Turki menuju Indonesia mengadakan forum internasional di Bandung guna menghadirkan peneliti terkait Uyghur. Pihaknya berharap kegiatan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap isu Uyghur diselimuti informasi keliru.

Pertemuan diakhiri komitmen menjajaki kolaborasi lebih lanjut antara Jawa Barat dan Turki, termasuk kemungkinan menjadikan Bandung dan Istanbul sebagai sister city.

“Kami siap datang kembali ke Indonesia untuk memperluas jejaring berbagi informasi yang kredibel,” pungkas Nur Muhammad.(cr1)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D