RADARBANDUNG.ID, BOGOR – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyoroti dugaan kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL), berserta jajaran Kementerian PU meninjau lokasi kecelakaan beruntun Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, Rabu (5/2/2025). Insiden tragis terjadi Selasa (4/2/2025) pukul 23.30 WIB mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat, dan tujuh orang luka ringan.
Menteri PU didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Widiyatmiko Nursejati. Cek kondisi infrastruktur sekitar gerbang tol, membahas langkah penanganan pasca kecelakaan.
Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan rasa duka cita atas kecelakaan yang terjadi dan menyoroti dugaan kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL) menjadi penyebab utama kecelakaan.
Baca juga: ibis Bandung Pasteur Luncurkan Paket Buka Puasa Bertajuk Colorful Ramadhan
“Setelah berdiskusi dengan Korlantas yang melakukan olah TKP. Salah satu penyebab utamanya truk ODOL mengalami kegagalan fungsi, sehingga memicu kecelakaan ini,” ujar Dody.
Dody menekankan permasalahan kendaraan ODOL harus diselesaikan secara lintas institusi, menciptakan solusi seimbang. Pemerintah ingin menekan angka kecelakaan akibat ODOL juga harus menjaga kelancaran distribusi logistik nasional.
“ODOL tidak hanya berisiko terhadap keselamatan pengguna jalan, memperpendek usia perkerasan jalan. Jasa Marga biasanya menganggarkan biaya preservasi jalan sebanyak lima kali setahun, dampak ODOL, bisa jadi hanya cukup untuk satu kali perbaikan saja,” tegasnya.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya menjelaskan Jasa Marga terus melakukan perbaikan lokasi kejadian guna memastikan kelancaran lalu lintas. Hingga pukul 17.35 WIB, delapan dari sepuluh gardu di GT Ciawi 2 telah kembali beroperasi. Akibat kecelakaan, sebelumnya hanya empat gardu yang bisa digunakan. Panji menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan selama proses perbaikan berlangsung.
“Optimalisasi kapasitas GT Ciawi 2 guna pelayanan kembali normal. Jasa Marga mengimbau pengguna jalan antisipasi kepadatan dengan mengatur waktu perjalanan dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima,” ujar Panji.
Baca juga: Farhan Dukung Sport Tourism Agar Kota Bandung Mendunia
Dody menyoroti pentingnya teknologi Weigh In Motion (WIM) telah dipasang Jasa Marga. Teknolog WIM dapat mendeteksi kendaraan melebihi batas muatan, termasuk truk ODOL diduga menjadi penyebab kecelakaan.
“Melalui WIM dapat diketahui beban truk melintas secara real-time. WIM menjadi alat sangat efektif memantau dan mengurangi peredaran kendaraan ODOL jalan tol,” tambah Dody.
Panji menambahkan Jasa Marga bersama Kementerian PU dan pihak terkait terus mengevaluasi kebijakan pengendalian kendaraan ODOL mencegah kejadian serupa masa mendatang. Panji berharapkan langkah pengetatan regulasi pengawasan mengurangi risiko kecelakaan, memperpanjang umur infrastruktur jalan tol di Indonesia.(cr1)