RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Ustaz Adi Hidayat alias UAH adalah seorang ulama dan penceramah terkenal asal Indonesia, lahir pada 11 September 1984 di Pandeglang, Banten.
Ustaz Adi Hidayat alias UAH adalah putra dari pasangan Warso Supena dan Hj. Rafiah Akhyar .
Sejak kecil, Ustaz Adi Hidayat alias UAH sudah menunjukkan prestasi akademis yang gemilang, baik di sekolah formal maupun pendidikan agama.
Kehidupan Pribadi
Ustaz Adi Hidayat atau kerap disapa UAH, memiliki empat orang saudara yang bernama Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rakhmawati, dan Ita Haryati.
UAH menikah dengan Shufairok atau dikenal dengan panggilan Mbak Iir, asli Lasem, Rembang dari pernikahan ini mereka dikaruniai 5 orang anak, Anak-anaknya bernama Muhammad Hamil Quran, Amelia Habibatul Musthofa, Muhammad Abdullah Amali (lahir 2019),Rabi’ati Khairatun Hisan (lahir 2021), dan Amira Rafi’ati Muslimah (lahir 2022)
Pendidikan
- Pendidikan Dasar : Menyelesaikan pendidikan di SDN 3 Karaton SDN III Pandeglang dengan predikat siswa teladan.
- Pendidikan Agama : Mengenyam pendidikan di Madrasah Salafiyyah Sanusiyyah, di mana ia juga mulai berkarir sebagai penceramah muda.
- Pendidikan Menengah : Melanjutkan studi di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, di bawah bimbingan Buya KH Miskun as-Syatibi.
- Pendidikan Tinggi : Mendaftar di Dirasat Islamiyyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) pada tahun 2003, sebelum melanjutkan ke Kulliyyah Dakwah Fakultas Islamiyyah di Tripoli (S1) yang Libya, pada tahun 2005. Di Libya, ia mendalami berbagai disiplin ilmu Islam hingga meraih gelar Lc (S2).
Karier
Tahun 2006, Adi Hidayat bersama sahabatnya Heru sukari dan Roy Winarto mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah. Program-program ceramahnya diunggah ke YouTube-nya yang bernama Adi Hidayat Official , menjadi platform penting untuk menyebarkan ceramah dan tausiyahnya. dan mendapatkan respon luar biasa dari banyak penonton. Setelah menyelesaikan studinya di Libya pada tahun 2011, Ustaz Adi Hidayat kembali ke Indonesia dan mengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Hikmah di Lebak Bulus. Pada tahun 2013, ia mendirikan Quantum Akhyar Institute , yang fokus pada pengembangan studi Islam dan dakwah.
Ia menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2022–2027.
Pendekatan Terhadap Alqur’an
Salah satu aspek menarik dari UAH adalah kemampuannya dalam menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan merujuk langsung pada letak ayat tersebut dan Referensi dari kitab dan ayat Al-Qur’an semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu penceramah terkenal di Indonesia.
Ia sering kali menyebutkan nama kitab, letak ayat, dan halamannya saat menjelaskan suatu tema atau topik tertentu. Pendekatan ini tidak hanya menunjukkan kedalaman ilmunya tetapi juga memudahkan jamaah untuk memahami konteks ajaran Islam secara lebih mendalam.
Karya dan Pengaruh
Ustaz Adi Hidayat telah menulis beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia serta menjadi narasumber dalam berbagai seminar keagamaan. Ia dikenal luas sebagai penceramah yang mampu menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang relevan dan mudah dipahami oleh masyarakat modern.
Beberapa karya tulisnya yang dibukukan seperti :
- Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (2010),
- Quantum Arabic Metode Akhyar (2011),
- Marifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (2012),
- Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al Qur’an (2012),
- Al Arabiyyah lit Thullâbil Jâmi’iyyah (2012),6. Menyoal Hadits-hadits Populer (2013),
- Ilmu Hadits Praktis (2013),
- Tuntunan Praktis Idul Adha (2014).
Dedikasi Ibunda UAH
Ibu Adi Hidayat adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sangat mencintai keluarganya.
Kesholehaannya membuat keluarga selalu dekat dengan ajaran agama Islam yang benar. Ada dua prinsip penting yang diingat Adi Hidayat tentang ibunya.
- Prinsip Pertama
Ibu Adi dikenal disiplin dalam beribadah kepada Allah SWT.
Saat waktu maghrib tiba, semua aktivitas di rumah dilarang, termasuk menyalakan televisi dan radio.
Setelah melaksanakan shalat maghrib, Adi dan keempat saudaranya harus siap di depan ibunya untuk belajar mengaji, di mana beliau langsung mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an.
Jika salah satu anak tidak hadir, keempat saudaranya diperintahkan untuk mencarinya. Di mana pun mereka bersembunyi, pasti akan ditemukan.
Hal ini memastikan bahwa semua anak hadir untuk mengikuti sesi mengaji malam. Pernah Adi kecil bersembunyi di bawah lemari, dan keempat saudaranya mencarinya hingga akhirnya ditemukan.
- Prinsip kedua
Sejak kecil, Adi Hidayat memahami betul usaha ibunya setelah ayahnya wafat ketika ia berusia 13 tahun. Ibunya selalu memastikan bahwa semua makanan yang dikonsumsi anak-anaknya adalah halal.
Misalnya, saat membeli ayam, beliau tidak pernah memilih ayam yang sudah mati.
Ia pergi sendiri ke pasar untuk mencari ayam hidup yang disembelih di hadapannya, dengan doa yang dipimpin langsung oleh ibunya.
Jika makanan yang dibawa pulang sudah jadi, beliau memastikan penjualnya dikenal baik.
Sang ibu selalu menjaga agar anak-anaknya mendapatkan makanan yang baik dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ustaz Adi Hidayat tetap berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai positif melalui dakwahnya.
Ia mendorong umat Islam agar lebih memahami ajaran agama dengan pendekatan relevan mengandung banyak sekali hikmah untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode yang mudah dipahami, Ustaz Adi telah menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan dakwah modern di Indonesia. (Penulis: Eroh Siti Juhroh/ Ilmu Komunikasi Jurnalistik/ UIN Bandung/Magang Radar Bandung)