RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kondisi jalan yang rusak dan berlubang di berbagai kawasan Kota Bandung semakin menjadi sorotan masyarakat. Warga menilai infrastruktur tidak terawat tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua. Masalah ini semakin diperparah dengan kurangnya tindakan cepat dari pemerintah dalam menangani jalan yang rusak akibat proyek infrastruktur maupun faktor alam.
Seorang warga Bandung, Paychan Muhammad menyampaikan keluhannya terkait jalan berlubang yang tersebar di sejumlah titik strategis kota. Menurutnya, kondisi ini sangat mengganggu mobilitas warga, terutama mereka yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
“Bandung itu sudah seperti kota metropolitan, hampir seperti Jakarta. Jalan yang tidak rata jelas menghambat aktivitas. Kalau jalan bolong parah, mobilitas jadi terganggu. Ini bukan hanya tentang meningkatkan kenyamanan, tapi juga soal keselamatan,” uajr Paychan, Jumat (31/1).
Baca juga: Mirip Kolam, Warga di Lembang Protes Tebar Ikan Mas di Jalan Rusak
Paychan menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat menjaga fasilitas umum serta mematuhi aturan lalu lintas, termasuk penggunaan jalur sepeda yang sering kali diabaikan oleh pengguna jalan lainnya.
Keluhan serupa seorang pekerja swasta Arif Rahmat, yang setiap hari berkeliling Kota Bandung, termasuk di kawasan Asia Afrika dan sekitar Balai Kota. Arif menilai pemeliharaan jalan di Bandung kurang optimal, terutama setelah adanya proyek infrastruktur yang sering kali meninggalkan jalan dalam kondisi yang lebih buruk dibanding sebelum proyek dimulai.
“Pemeliharaannya nggak benar. Kalau proyek sudah selesai, jalannya nggak dikembalikan seperti semula. Aspalnya yang tadinya mulus jadi nggak rata. Banyak orang di media sosial juga sudah melaporkan meningkatkan kecelakaan akibat jalan rusak, tapi tetap tidak ada tindakan signifikan,” ungkap Arif.
Arif menegaskan pentingnya audit proyek dan pengawasan ketat terhadap setiap pengerjaan jalan, ada sistem yang memastikan setiap proyek yang melibatkan penggalian atau perbaikan jalan harus mengembalikan kondisi jalan seperti semula atau bahkan lebih baik.
Baca juga: ALAMAK! Warga Wangunrahaja, Lembang, KBB Protes Jalan Berlubang dengan Memancing Ikan di Kubangan
“Hampir semua jalan di Bandung terkena dampak dari galian proyek, baik untuk kabel, pipa, atau proyek lainnya. Namun, setelah selesai, jalanan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan yang layak. Seharusnya ada tanggung jawab dari pihak terkait untuk memastikan jalan dikembalikan ke kondisi yang aman dan meningkatkan kenyaman bagi pengendara,” tambah Arif.
Bagi pengendara motor, jalanan rusak menjadi ancaman yang lebih serius, terutama saat musim hujan. Seorang pengendara motor Raja Muda Al Qausar, mengaku resah dengan kondisi jalanan berlubang karena lubang di jalan sering kali sulit terlihat ketika tertutup genangan air.
“Kalau hujan, lubang di jalan nggak kelihatan dan ini sangat membahayakan. Banyak kecelakaan tunggal yang terjadi karena pengendara motor tidak menyadari ada lubang di depannya. Ini bukan hanya soal ketidaknyamanan, tapi benar-benar membahayakan nyawa,” ujar Raja.
Raja berharap pemerintah tidak hanya melakukan perbaikan sementara dengan tambal sulam, tetapi benar meratakan permukaan jalan agar lebih aman bagi semua pengguna kendaraan. Raja menambahkan kondisi jalan yang baik akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi Kota Bandung.
“Kalau jalanan aman dan nyaman, wisatawan juga pasti lebih lancar datang ke Bandung. Mereka tidak akan khawatir kendaraannya rusak atau mengalami kecelakaan. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” tambah Raja.
Baca juga: Pembangunan Gedung DPRD KBB Digeber, Akses Jalan Bakal Diperlebar
Raja menyampaikan Kondisi jalan yang rusak tidak hanya berdampak pada kenyamanan dan keselamatan warga Bandung, tetapi juga berpengaruh terhadap sektor pariwisata dan perekonomian kota. Wisatawan yang berkunjung ke Bandung setiap akhir pekan, infrastruktur yang buruk dapat memberikan pengalaman negatif bagi mereka dan berpotensi menurunkan daya tarik kota sebagai destinasi wisata utama di Jawa Barat.
Menurut Paychan warga kini menantikan respons cepat dan tindakan nyata dari Pemerintah Kota Bandung menangani permasalahan jalan rusak yang semakin meluas. Paychan berharap ada perencanaan yang lebih matang dalam pemeliharaan infrastruktur, termasuk pengawasan terhadap proyek yang melibatkan penggalian jalan agar tidak meninggalkan kerusakan yang berkepanjangan.
Arif menyampaikan jika perbaikan jalan dilakukan dengan optimal dan menyeluruh, maka aktivitas masyarakat, baik warga lokal maupun wisatawan, dapat berlangsung dengan lebih lancar dan aman. Risiko kecelakaan akibat jalan yang berlubang dan tidak rata juga dapat diminimalkan, sehingga Bandung tetap menjadi kota yang nyaman untuk dihuni dan dikunjungi.(cr1/mg1)