RADARBANDUNG.ID, KAB. BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, melakukan monitoring langsung terhadap upaya pengangkutan dan pembersihan sampah di kawasan Oxbow Cicukang, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Selasa (28/1/2025). Kawasan ini merupakan sodetan atau sungai mati sepanjang satu kilometer yang saat ini menghadapi persoalan serius akibat timbunan yang menutupi alirannya.
“Hari ini saya memantau langsung kondisi di Oxbow Cicukang. Kawasan ini merupakan sungai mati sepanjang kurang lebih satu kilometer, sangat memprihatinkan,” ujar Herman.
Herman menyampaikan kegiatan pembersihan melibatkan gotong royong berbagai pihak, termasuk Satgas Citarum Sektor 8, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, komunitas pecinta lingkungan Pandawara Group, sejumlah stakeholder lainnya. Hingga saat ini, pembersihan telah berlangsung selama empat hari, sebagian besar menumpuk di Oxbow Cicukang berasal dari wilayah Bandung Raya lainnya, kemudian bermuara di lokasi tersebut. Pentingnya percepatan pembersihan kawasan ini, mengingat kondisi lingkungan yang sudah sangat kritis.
Baca juga: Atasi Sampah Targetkan 500 RW Kawasan Bebas Sampah
“Saat ini sekitar 300 meter area sudah dibersihkan, dengan total 200 ton berhasil diangkut. Masih ada 700 meter sisa area yang belum dibersihkan, dengan estimasi volume mencapai 650 ton. Kami menargetkan pembersihan ini selesai paling lambat pertengahan Februari 2025,” ungkapnya.
Untuk mempercepat proses pembersihan, Herman telah mengoordinasikan berbagai perangkat kerja, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Kolaborasi dengan Satgas Citarum Harum, pemerintah daerah kabupaten dan kota Bandung Raya, serta komunitas lingkungan yang memiliki perhatian besar terhadap isu ini. Herman menekankan persoalan harus diselesaikan sejak dari hulunya, tingkat rumah tangga. Masyarakat harus berperan aktif memilah dan mengurangi sampah di rumah masing-masing dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).
“Jika pengelolaan sampah di rumah tangga bisa dilakukan dengan baik, setidaknya 50 persen masalah sampah sudah selesai. Tingkat lingkungan, 30 persen bisa ditangani. Hanya tersisa 20 persen residu yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir,” jelasnya.
Baca juga: Kreatifnya Produksi Karya Seni Unik dari Sampah Residu, Ini Dia Wujudnya
Herman menyebut pentingnya pengelolaan terukur menjaga kapasitas Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti tetap memadai hingga tahun 2027. TPPAS Legok Nangka yang direncanakan mulai beroperasi 2028 mampu menjadi solusi jangka panjang atas permasalahan sampah di Jawa Barat. Pemprov Jawa Barat terus mengajak masyarakat bersama-sama mengurangi, memanfaatkan, dan mendaur ulang sampah. Herman menegaskan hanya sampah anorganik seharusnya sampai ke tempat pembuangan akhir, sehingga pengelolaan sampah dapat dilakukan secara lebih efektif dan terukur.
“Dengan pola pikir yang mengutamakan 3R, kita dapat memastikan tidak lagi menjadi masalah besar di masa depan, upaya kolaboratif dan pendekatan berkelanjutan mampu memperbaiki kondisi lingkungan, khususnya di kawasan Oxbow Cicukang, sekaligus menjadi model pengelolaan yang dapat diterapkan di berbagai wilayah di Jawa Barat,” pungkasnya.(cr1)