Hidangan Khas Lambang Cinta Kasih Jelang Imlek 2025

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Perayaan Imlek tidak hanya soal kemeriahan, tetapi juga penuh makna lambang di balik setiap hidangan dan tradisi, dari kue keranjang hingga warna merah lambang cinta kasih. Menjelang Tahun Baru Imlek 2025, masyarakat Tionghoa di Kota Bandung mulai mempersiapkan berbagai hidangan khas yang sarat akan lambang makna simbolis. Salah satu yang tak pernah absen adalah kue keranjang, makanan tradisional yang memiliki filosofi mendalam.

Selain kue keranjang, kue mangkok, kue cikak, lapis legit, dan lomie juga menjadi hidangan khas yang melengkapi meja makan saat Imlek. Buah kaleng seperti leci, lengkeng, dan nanas, serta buah segar seperti apel, juga disajikan untuk melambangkan rezeki dan keharmonisan. (Foto. Maria Ulfa Wulandari/Mahasiswi Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Seorang warga Tionghoa, Yuli, menjelaskan kue keranjang menjadi simbol kemakmuran dalam perayaan Imlek. “Kue keranjang memiliki makna kemakmuran, mie memiliki makna umur panjang, dan dumpling memiliki makna rezeki. Setiap makanan yang disajikan dalam Imlek mempunyai makna khusus,” ungkap Yuli, Minggu (26/1).

Yuli mengungkapkan persiapan untuk perayaan Imlek dilakukan jauh-jauh hari. Makanan khas seperti mie panjang umur diolah dengan bahan berkualitas tinggi untuk menjaga rasa dan simbolismenya. “Mie yang disajikan tidak boleh terputus dan makanan diatur di atas meja dengan taplak merah agar memberikan kesan menarik,” tambahnya.

Baca juga: BRI Pastikan Kemudahan dan Kenyamanan Transaksi Nasabah Selama Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025

Humas Buddha Kampung Toleransi, Asoey, menjelaskan lebih jauh mengenai makna kue keranjang. Dibuat dari ketan dan gula merah, kue ini memiliki tekstur lengket dan rasa manis yang diharapkan dapat menyatukan keluarga. “Karena punya tekstur lengket dan rasanya manis, kue ini punya makna supaya kita rukun,” ujar Asoey.

Menurut Asoey selain kue keranjang, kue mangkok, kue cikak, lapis legit, dan lomie juga menjadi hidangan khas yang melengkapi meja makan saat Imlek. Buah kaleng seperti leci, lengkeng, dan nanas, serta buah segar seperti apel, juga disajikan untuk melambangkan rezeki dan keharmonisan.

“Ada buah segar seperti apel yang melambangkan rezeki dan manisnya hubungan. Namun, buah berduri dihindari karena dianggap membawa makna negatif,” tambah Asoey.

Baca juga: Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 Tahun Ular

Asoey menjelaskan perayaan Imlek identik dengan warna merah yang digunakan pada baju dan dekorasi. Menurut Asoey, warna merah melambangkan cinta kasih dan rasa sayang kepada seluruh manusia. “Kalau hitam dan putih biasanya untuk suasana berduka, jadi merah selalu menjadi pilihan utama karena maknanya positif,” jelas Asoey.

Selain makna simbolis di balik warna dan hidangan, tradisi makan bersama keluarga juga menjadi momen penting dalam perayaan Imlek. “Makan bersama keluarga keharusan karena dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga,” ujar Yuli.

Yuli menambahkan hidangan khas dan tradisi yang kaya makna, Tahun Baru Imlek tidak hanya menjadi momen meriah tetapi juga waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan menyebarkan cinta kasih kepada sesama.(cr1/mg2)

Editor : Azam Munawar

# # # # #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D