Harmoni Tradisi Menjelang Imlek Spiritual dan Kesehatan

Vegetarian menjelang Imlek langkah memperbaiki diri secara fisik dan mental. Fokuskan pada diri sendiri, untuk kesehatan, dan memperbaiki sikap. Pemarah bisa berubah jadi lebih baik, auranya lebih adem, dan keberuntungan pun datang. (Foto. Ghea Ainun Zulfa/Mahasiswi Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pola makan vegetarian menjelang Imlek menjadi harmoni tradisi simbol kesehatan, kedamaian, dan penghormatan spiritual di masyarakat Tionghoa. Tradisi menjadi vegetarian semakin populer di kalangan masyarakat Tionghoa. Pola makan ini tidak hanya mendatangkan manfaat kesehatan, harmoni tradisi dipercaya membawa keberuntungan dan memperkuat hubungan spiritual.

Seorang relawan Vihara, Tommy Ayung, menjelaskan menjadi vegetarian menjelang Imlek langkah memperbaiki diri secara fisik dan mental. Fokuskan pada diri sendiri, untuk kesehatan, dan memperbaiki sikap. Pemarah bisa berubah jadi lebih baik, auranya lebih adem, dan keberuntungan pun datang.

Baca juga: Peningkatan Signifikan Kendaraan Masa Libur dan Cuti Bersama

“Vegetarianisme tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi membawa ketenangan batin. Sikap yang lebih baik diyakini akan menarik berkah di tahun baru,” ujar Tommy, Senin (27/1/2025).

Humas Buddha Kampung Toleransi, Asoey Kwok, menekankan vegetarianisme menjelang Imlek memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Tanggal 19 kami makan mie vegetarian untuk mendapatkan berkat. Sebelumnya, mencuci patung dewa dan baru membuka kembali setelah selesai. Kalau para dewa memberikan bisikan, itu tanda mereka ingin memberikan yang terbaik untuk semua.

“Tradisi bentuk penghormatan kepada leluhur dan dewa, vegetarianisme tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga melibatkan ketulusan spiritual untuk memperkuat hubungan dengan alam semesta,” jelas Asoey.

Baca juga: KKP Resmi Segel Pagar Laut Melanggar Tata Ruang Laut

Pemimpin Sembahyang Vihara Tanda Bhakti, Heny, mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak untuk perayaan Imlek. Warga sekitar termasuk yang berbeda agama, turut mendukung tradisi ini menghormati satu sama lain, toleransi tinggi menciptakan keamanan dan keharmonisan di kampung toleransi.

“Hubungan baik antarumat beragama menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman dapat menciptakan kerukunan. Tidak melihat suku atau ras, kita tetap rukun satu sama lain agar tercipta kerukunan yang lebih baik lagi,” ujar Heny.

Tommy menegaskan tradisi menjadi vegetarian menjelang Imlek tidak hanya memperkuat kesehatan fisik, tetapi juga menciptakan kedamaian batin dan keharmonisan sosial dengan menjaga tradisi masyarakat Tionghoa mewariskan nilai-nilai positif kepada generasi berikutnya.(cr1/mg1)

Editor : Azam Munawar

# # # # #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D