Batagor Makanan Legendaris Kelezatan Khas Bandung yang Menggugah Selera

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Batagor kuliner khas Bandung terbuat dari tahu dan bakso ikan yang digoreng, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2025. Makanan ini telah dikenal luas hingga ke luar negeri dan diakui sebagai bagian dari budaya kuliner Indonesia. Penjual batagor, Ano, memulai usaha sejak 1987, menceritakan pengalamannya dalam mengembangkan usaha. Hingga kini, ia masih menggunakan resep asli buatannya. Meski usahanya belum diwariskan kepada keluarga. Namun Ano mendapat bantuan dari kerabat, termasuk adik iparnya, setelah istrinya meninggal.

Rasa otentik yang melegenda, Batagor Bandung resmi jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2025. Dari meja makan lokal hingga internasional, cita rasa khas ini terus menggugah selera. Foto Atas. Batagor makanan legendaris yang masih eksis sampai sekarang. Penjual selalu berusaha menjaga cita rasa kuliner khas Bandung ini guna memuaskan pelanggan yang menikmatinya, dengan melestarikan makanan legendaris ini kita juga menjaga Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), Selasa (21/1).
Foto-Foto. Maria Ulfa Wulandari/Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung-Ilmu Komunikasi Jurnalistik

“Kalo jualan ini belum turun temurun sama keluarga saya, pembuatan adonan ada yg membantu tapi resep sendiri. Kalo yang membantu itu adik dari almarhum istri saya, adik ipar saya,” ujar Ano, Selasa, (21/1).

Ano mengungkapkan peningkatan penjualan terjadi berkat promosi yang dilakukan teman-temannya di media sosial. Promosi digital terbukti membantu meningkatkan penghasilannya secara signifikan, terutama setelah pandemi COVID-19, ketika pelanggannya mulai meningkat pesat.

“Alhamdulillah penghasilan jadi meningkat semenjak dipromosikan, untuk yang unggah di TikTok, saya tidak tahu siapa, tapi biasanya alumni Kalam Kudus sering membantu promosi dan banyak respon positif juga dari masyarakat,” ungkap Ano.

Ano berharap usaha batagornya tidak hanya memiliki rasa yang enak, tetapi juga dapat memuaskan pelanggan dari berbagai kalangan.

“Saya berusaha agar tidak ada pelanggan yang kecewa dari usaha yang saya rintis ini,” tambah Ano.

Penjual lainnya, Saepuloh sudah menjadi tradisi keluarga sejak 1968. Kini jualan batagor miliknya berkembang pesat di Bandung. Meskipun usaha ini sudah berdiri lebih dari lima dekade, usahanya tetap eksis hingga saat ini. Saepuloh menyatakan permintaan terhadap batagor terus diminati, tidak hanya dari berbagai kota di Indonesia, tapi juga hingga luar negeri.

“Sampai ada juga pembeli yang pesan batagor untuk nanti dikirim ke luar negeri, seperti Amerika dan Singapura,” ujar Saepuloh.

Saepuloh bahkan menyediakan produk frozen food (makanan beku) untuk mempermudah pelanggan yang ingin menikmati batagor khasnya kapan saja.

“Dari sebelum dipromosikan di media sosial, sebenarnya sudah banyak peminat. Tapi dengan promosi online, semakin banyak pelanggan yang mengenal batagor ini,” ujar Saepuloh.

Saepuloh menambahkan usahanya memiliki cabang di Pagarsih dan tetap mempertahankan lokasi awal di Cibadak. Usaha yang dimulai oleh ayahnya, kini diteruskan Saepuloh, yang juga telah membuka beberapa cabang di Bandung.

“Usaha ini sudah turun-temurun, dan sekarang kami memiliki dua cabang di Bandung,” tambah Saepuloh.

Saepuloh percaya, inilah yang membuat pelanggan setia tetap kembali selama puluhan tahun.(cr1/mg2)

Editor : Azam Munawar



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung & Kuliner


Iklan RB Display D