RADARBANDUNG.ID, KAB. CIREBON – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau lokasi banjir bandang di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu sore (19/1). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat langsung dampak bencana serta memastikan langkah penanganan dan antisipasi yang diperlukan.

FOTO-FOTO. FOR RADAR BANDUNG
Bey mengunjungi sejumlah titik terdampak, termasuk Pesantren Al Khairiyah, Perumahan Graha Permai, dan lingkungan sekitar. “Saya meninjau dampak banjir bandang di Kelurahan Watubelah, ini mengingatkan kita untuk selalu waspada,” ujar Bey.
Bey mengungkapkan, Pesantren Al Khairiyah, banjir bandang menyebabkan kerusakan pada masjid, kantor, rumah dinas guru, dan asrama santri. Lantai bangunan dipenuhi lumpur tebal yang kini sedang dibersihkan oleh petugas BPBD, pemadam kebakaran, relawan, dan santri secara gotong royong. Sementara itu, di Kelurahan Watubelah, banjir merendam sekitar 200 rumah, dengan beberapa di antaranya mengalami kerusakan serius.
Bey mengimbau warga untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Barat. “Kewaspadaan perlu karena di sini tidak ada hujan. Namun, hujan deras terjadi di Kabupaten Kuningan yang berbatasan dengan Cirebon, sehingga arus sungainya kencang sampai ke sini,” jelas Bey.
Bey menjelaskan banjir bandang yang melanda Kabupaten dan Kota Cirebon terjadi pada Jumat malam (17/1), disebabkan oleh curah hujan tinggi yang membuat Sungai Cipager meluap dan menjebol tanggul pembatas. Bencana tersebut menggenangi delapan desa di lima kecamatan, yakni Kecamatan Weru, Tengahtani, Sumber, Beber, dan Talun. Menurut data, sebanyak 2.430 jiwa terdampak, dengan 606 rumah mengalami kerusakan akibat banjir.
Bey memastikan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemkab Cirebon, dan stakeholders terkait akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisanggarung untuk menangani dampak bencana. Langkah-langkah seperti pembangunan kembali tanggul jebol, normalisasi sungai, dan solusi lainnya akan segera dilakukan.
“Kami akan berkoordinasi dengan BBWS untuk memastikan tanggul segera diperbaiki dan normalisasi sungai dilakukan. Ini penting untuk mencegah banjir serupa di masa mendatang,” ujar Bey.
Bey berharap dengan langkah cepat dan sinergi semua pihak, dampak bencana dapat segera diatasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi banjir meningkat di wilayah Jawa Barat.(cr1)