RADARBANDUNG.id- Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat menemukan ratusan hewan ternak terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dispernakan KBB, Acep Rohimat menjelaskan selama periode Desember 2024 sampai dengan Januari 2025 sebanyak 229 sapi potong di wilayahnya positif PMK.
“Kebanyakan sapi-sapi itu baru datang dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemungkinan untuk persiapan kurban,” katanya saat dihubungi, Minggu (12/1/2025).
Ia menambahkan, pengawasan lalu lintas hewan sudah dilakukan secara ketat dengan menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia (iSIKHNAS).
“iSIKHNAS merupakan salah satu sistem pengumpulan informasi elektronik kesehatan hewan di lapangan, yang paling canggih dan menyeluruh,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini setidaknya ada empat ekor sapi mati lantaran terserang PMK. Selain itu, ada sepuluh ekor sapi lainnya yang terpaksa dipotong paksa.
“Rekan-rekan petugas dari Dispernakan KBB sudah membagikan disinfektan dan vitamin untuk support untuk ternak yang sakit,” katanya.
Masih kata Acep, peningkatan kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) karena perubahan musim.Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah dan mitigasi resiko secara din! serta meminimalkan kerugian di sektor peternakan.
“Kami menghimbau kepada seluruh stakeholder peternakan agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Antara lain melaporkan segera kepada petugas jika ditemukan hewan yang sakit/mati di peternakan paling lama 24 jam,” katanya.
“Selain itu lerlu mengisolasi hewan terduga sakit, mengubur/membakar bangkai, melakukan pembersihan dan desinfeksi kandang. Memisahkan hewan yang baru datang dari hewan yang sudah ada, minimal selama 14 hari, dan sebagainya,” tandasnya. (KRO)