RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Fenomena pencarian koin virtual melalui aplikasi tertentu yang kini marak di Taman Tegallega, Kota Bandung, telah menjadi sorotan publik.

Aktivitas yang awalnya hanya dianggap sebagai hiburan dan tantangan digital ini justru berujung pada kerusakan sejumlah fasilitas di Taman Tegallega, Kota Bandung termasuk paving block, karpet taman, dan tanaman hias. Kejadian ini menunjukkan bagaimana teknologi, ketika tidak dikelola dengan bijak, dapat memberikan dampak negatif terhadap ruang publik yang seharusnya dijaga dan dimanfaatkan bersama.
Rio Rifaldi, petugas keamanan di Taman Tegallega, Kota Bandung mengungkapkan bahwa kerusakan tersebut bermula dari sekelompok orang yang mencari koin tanpa izin dari pengelola taman.
“Awalnya saya kira cuma satu hari saja, tapi ternyata berlanjut. Mereka mencari koin dari aplikasi tertentu tanpa koordinasi dengan pengelola,” ujar Rio, Jumat, (10/1/2025).
Menurut Rio, aktivitas ini telah menyebabkan paving block yang sebelumnya tertata rapi menjadi rusak.
Selain itu, karpet taman ditemukan sobek, dan sejumlah tanaman kecil mati akibat terinjak.
“Kalau nyarinya di area tanah atau di bawah pohon besar sih tidak masalah, karena nanti bisa tumbuh lagi. Tapi ini sampai menginjak tanaman kecil, yang akhirnya mati,” tambah Rio.
Pengelola taman awalnya memberikan toleransi terhadap aktivitas tersebut selama tidak ada kerusakan.
Namun, setelah fasilitas taman rusak, pengelola memutuskan untuk melakukan pembersihan dan penertiban.
“Kalau masyarakat mencari koin tanpa merusak fasilitas, kami izinkan. Tapi karena ini merusak, terpaksa kami sterilkan area yang terdampak,” tegas Rio.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya juga mengeluhkan dampak negatif dari kegiatan ini.
“Sebelum ada kegiatan itu, taman ini rapi. Sekarang banyak yang rusak. Saya tidak tahu kenapa aplikasi itu mengarahkan orang mencari koin di sini. Kalau hanya mencari uang untuk hidup, mestinya jangan sampai merugikan fasilitas kota,” keluhnya.
Berlangsung hingga larut malam, bahkan saat hujan
Dalam aplikasi yang digunakan, disebutkan bahwa koin tidak disimpan di fasilitas bongkar-pasang, taman, atau lokasi berbahaya.
Namun, imbauan tersebut dinilai tidak efektif karena aktivitas pencarian terus berlangsung hingga larut malam, bahkan saat hujan.
Rio mengungkapkan bahwa laporan terkait kerusakan sudah disampaikan kepada pihak aplikasi, namun respons yang diterima sangat lambat.
Langkah tegas
“Kami sudah DM di Instagram ke pengelola aplikasi, tapi belum ada tindakan nyata. Dampaknya ke kami juga, karena taman ini dipantau CCTV. Kalau dibiarkan, kami yang kena tegur,” ujarnya.
Masyarakat berharap ada langkah tegas dari pihak pengelola taman maupun aplikasi.
Aktivitas pencarian koin virtual seharusnya dilakukan dengan cara yang tidak merugikan fasilitas umum maupun lingkungan.(cr1/mg1/mg2)