RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Sebanyak 6.070 tenaga honorer dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Bandung mengikuti proses Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahap pertama di Pusdikpom Cimahi, Selasa (17/12).
Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan hanya sekitar 1.500 peserta yang akan diterima sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) P3K. Pemerintah daerah, menurutnya, siap mengalokasikan anggaran untuk membiayai gaji mereka sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pemerintah daerah siap mengalokasikan anggaran untuk membiayai gaji P3K sesuai dengan aturan yang berlaku, dan akan menerima 1.500-an formasi P3K,” ujar Dadang.
Baca juga : Seleksi CPNS 2024 Kabupaten Bandung Dimulai, 1.500 Peserta Ikuti Ujian SKD
Dalam kunjungannya ke lokasi seleksi, Dadang menekankan pentingnya kejujuran dalam mengikuti seleksi ini. Menurutnya, kelulusan peserta sepenuhnya ditentukan oleh kemampuan masing-masing individu.
“Keputusan lolos atau tidaknya peserta sepenuhnya murni berdasarkan kemampuan Bapak-Ibu sendiri. Bupati tidak punya kewenangan untuk menentukan siapa yang lolos,” tegasnya.
Dadang meminta seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal dan tidak menyia-nyiakannya. Seleksi P3K, kata dia, merupakan peluang berharga bagi tenaga honorer untuk diangkat menjadi ASN.
Baca juga : Memprihatinkan, Banyak ASN Terlibat Judol dan Pinjaman Online
“ Ikuti dengan sungguh-sungguh dan manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menjadi ASN.” katanya lagi.
Pemerintah Kabupaten Bandung, lanjut Dadang, terus berkomitmen untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer. Dalam kurun waktu 3,5 tahun terakhir, sekitar 9.000 tenaga honorer telah diangkat menjadi P3K.
“Mayoritas tenaga honorer yang telah diangkat berasal dari profesi guru dan tenaga kesehatan, yang dinilai memiliki peran krusial dalam pelayanan publik,” ujar dia. (kus)