RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan progres pembangunan Flyover Nurtanio terus berjalan dengan target penyelesaian pada akhir Mei 2025.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, meninjau langsung proyek Flyover Nurtanio tersebut di Jalan Abdulrahman Saleh, Kota Bandung, pada Senin (16/12/2024).
Dalam peninjauan Flyover Nurtanio tersebut, Bey menyampaikan bahwa proyek dengan nilai investasi mencapai Rp 63 miliar ini mengalami beberapa kendala di awal pelaksanaannya.
Baca Juga :Warga Keluhkan Pembangunan Flyover Nurtanio Kota Bandung yang Belum Kunjung Rampung
Penyebab utamanya adalah proses pembebasan lahan yang berjalan paralel dengan pembangunan konstruksi, sehingga menimbulkan keterlambatan.
“Karena ada permasalahan lahan, karena ini kan paralel. Pembebasan lahan dan pembangunan berbarengan. Jadi ada kemunduran. Tapi In Syaa Allah akhir tahun ini beres semua, jadi tinggal konstruksi aja yang dilakukan,” jelas Bey.
Menurut Bey, meskipun saat ini progres pembangunan baru mencapai 25 persen, seluruh permasalahan terkait lahan sudah berhasil dituntaskan. Dengan demikian, pembangunan bisa dipercepat tanpa kendala berarti di sisa waktu yang ada.
Selama pembangunan berlangsung, kemacetan menjadi persoalan utama yang dikeluhkan warga sekitar.
Lokasi proyek Flyover Nurtanio memang berada di kawasan padat lalu lintas yang kerap menjadi titik macet.
Menanggapi hal ini, Bey Triadi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan menegaskan bahwa rekayasa lalu lintas tidak dapat dilakukan.
Mohon maaf soal kemacetan
“Saya mohon maaf, tapi tidak ada solusi lain. Kalau kita rekayasa, malah lebih macet. Percepatan juga enggak mungkin. Kita maksimalkan saja,” ujar Bey.
Baca Juga : Perkuat Implementasi ESG, BSI Kembangkan Ekonomi dan Tanam Pohon di Desa Semoyo Yogyakarta
Bey menjelaskan bahwa saat flyover selesai dibangun, jalan di bawah flyover akan ditutup dan hanya akan difungsikan sebagai jalur putar balik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi titik kemacetan yang selama ini sering terjadi di persimpangan tersebut.
Selain mengatasi persoalan kemacetan, proyek Flyover Nurtanio juga dirancang untuk memperhatikan keamanan dan kenyamanan publik, termasuk pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
Akan dilengkapi jembatan penyeberangan
Bey memastikan bahwa flyover ini akan dilengkapi fasilitas jembatan penyeberangan di bagian atas untuk mendukung keselamatan para pejalan kaki.
“Kita siapkan di atas penyeberangannya ada, jadi pejalan kaki tetap bisa aman dan nyaman melintas,” ungkapnya.
Bey juga menegaskan bahwa aspek keselamatan pengendara motor akan menjadi prioritas utama dalam desain konstruksi flyover.
Minimalisir risiko kecelakaan
Hal ini penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat kondisi jalan yang padat dan kurang optimal.
Pembangunan Flyover Nurtanio merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas di Kota Bandung.
Lokasi Jalan Abdulrahman Saleh yang menjadi titik strategis penghubung beberapa kawasan utama di Kota Bandung kerap mengalami kemacetan parah, terutama pada jam sibuk.
Ajak bersabar
Bey Triadi Machmudin mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk bersabar selama proses pembangunan berlangsung.
Menurutnya, proyek ini membutuhkan dukungan dan sinergi dari semua pihak agar berjalan sesuai rencana dan bisa selesai tepat waktu.
“Kami harapkan dukungan dari masyarakat. Kami paham ini mungkin merepotkan, tapi manfaatnya akan terasa di masa depan. Ini adalah langkah kita bersama untuk menciptakan Kota Bandung yang lebih baik dan bebas macet,” ujar Bey.
Solusi permanen
Dengan komitmen yang kuat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pembangunan Flyover Nurtanio diharapkan dapat menjadi solusi permanen untuk permasalahan kemacetan di Kota Bandung.
Proyek ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh pengguna jalan.(cr1)