RADARBANDUNG.id- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat aman di wilayahnya.
Kepala Disperindag Bandung Barat, Ricky Riyadi menjelaskan, memasuki awal Desember 2024 ini kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Bandung Barat masih cukup stabil.
“Masih relatif terkendali. Kenaikannya tidak terlalu melonjak, jadi masih dianggap normal,” katanya saat dihubungi, Rabu (4/12/2024).
Ia menambahkan, untuk saat ini kenaikan harga komoditi masyarakat tidak begitu signifikan. Terlebih, faktor utama kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh cuaca.
“Pasokan lancar, stok barang tercukupi. Jadi bukan karena hal lain, lebih ke faktor cuaca saja,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema khusus menjelang Nataru 2025 dengan menyiapkan sejumlah upaya dalam mengantisipasi lonjakan harga di pasaran.
“Kami berusaha memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Kami juga meminta bantuan dari pihak provinsi jika diperlukan,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya siap menyediakan komoditas pertanian seperti cabai, bawang, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat.
“Untuk beras, sebanyak 70 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) telah disalurkan ke para pedagang beberapa waktu lalu. Sementara harga-harga komoditas lain, seperti telur, juga dilaporkan masih relatif stabil,” ujarnya.
“Jika terjadi lonjakan kenaikan, untuk harga barang tertentu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat siap menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat. Sistemnya, melalui subsidi ke pedagang seperti awal tahu lalu,” tandasnya.
Sementara itu, pedagang di pasar tradisional Tagog Padalarang, Bandung Barat, Fitriani (30) mengeluhkan harga sejumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat mengalami naik turun.
“Seperti halnya beras premium dan cabai merah keriting naik, beras premium naik sebesar Rp500 menjadi Rp16 ribu per kilogram, dari semula Rp15.500 per kilogram,” katanya.
“Lalu cabai merah keriting naik Rp530 menjadi Rp29.350 per kilogram, sementara cabai rawit merah turun menjadi Rp37.650 per kilogram, dari semula Rp38 ribu,” sambungnya.
Ia menambahkan, untuk bawang putih bonggol naik Rp760 menjadi Rp42.040 per kilogram. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik menjadi Rp18.520 per kilogram, sedangkan minyak goreng curah turun menjadi Rp16.940 per kilogram.
“Sementara untuk harga daging sapi turun menjadi Rp132 ribu per kilogram, sedangkan harga daging ayam naik menjadi Rp36.360 per kilogram, dari semula Rp36 ribu per kilogram, dan telur ayam naik sekitar Rp500 menjadi Rp29 ribu per kilogram,” katanya. (KRO)