RADARBANDUNG.ID, – KABUPATEN BANDUNG – Kabupaten Bandung menghadapi dua bencana alam dalam dua hari terakhir, yakni banjir dan gempa bumi, yang menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, mengungkapkan bahwa banjir setinggi 50 cm masih menggenangi jalan alternatif yang menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung di kawasan Sapan pada Selasa (3/12/2024).
“Banjir ini berdampak pada aktivitas warga Kabupaten Bandung, terutama para buruh pabrik yang sering melintasi kawasan tersebut,” ujarnya.
Baca Juga :Tangani Banjir di Kabupaten Bandung, Pompa Air Disiapkan
Sebagai langkah penanganan, BPBD telah melakukan monitoring di lokasi terdampak, mendata kebutuhan masyarakat, serta berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, dan instansi terkait.
Menurut Uka, upaya ini bertujuan untuk memastikan respons cepat terhadap kondisi di lapangan.
Menghadapi musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2025, Uka mengimbau warga, khususnya yang tinggal di dataran rendah dan kawasan dekat sungai, untuk tetap siaga.
“Kami meminta masyarakat di sekitar sungai lebih berhati-hati karena curah hujan tinggi masih berpotensi menyebabkan banjir,” katanya.
Sementara itu, gempa bermagnitudo 4,5 mengguncang wilayah Bandung pada Senin malam (2/12/2024) pukul 19.40 WIB. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa episenter gempa berada di laut.
“Tepatnya pada koordinat 8.11 LS dan 107.10 BT, sekitar 129 km barat daya Kabupaten Bandung. Gempa ini terjadi pada kedalaman 21 km,” ujar dia.
Baca Juga :Sungai Citarum Meluap Wilayah Bojongsoang Dilanda Banjir
Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan intensitas bervariasi. Daerah seperti Bungbulang, Cisompet, Cijulang, Sindangbarang, dan Babadan mengalami guncangan pada skala III MMI. Sedangkan Bayongbong dan Cikajang merasakan guncangan lebih ringan pada skala II MMI.
“Warga di beberapa daerah melaporkan merasakan guncangan, tetapi hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan. masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, ” ujar Teguh. (kus)