RADARBANDUNG.ID, SOREANG- Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, saat ini wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung sedang mengalami puncak musim hujan dengan curah hujan tinggi dan angin kencang.
“Anomali suhu muka laut yang hangat di sebagian wilayah perairan Indonesia mendukung penguapan yang meningkatkan massa uap air. Kondisi cuaca ekstrem ini dapat memicu hujan deras disertai petir, banjir, puting beliung, pergerakan tanah, dan tanah longsor. ,” ujarnya pada Rabu (4/12).
Selain itu, bibit siklon 95W di Laut Natuna Utara serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat daya Banten juga turut mempengaruhi pola cuaca. Teguh menambahkan, Gelombang Kelvin aktif di perairan barat meningkatkan pembentukan awan yang membawa curah hujan yang lebat di sejumlah wilayah.
Baca juga : Gempa dan Banjir Melanda Kabupaten Bandung, Ini Upaya BPBD dan Penjelasan BMKG
“Berdasarkan analisis interpretasi satelit, terpantau pertumbuhan awan signifikan di sekitar Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Sukabumi. Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat telah terjadi sejak dini hari hingga menjelang siang,” jelas Teguh.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi curah hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, terutama pada pukul 10.00 hingga 14.00 WIB.
“Hindari berteduh di bawah pohon, tiang reklame, dan tiang listrik. Pilih tempat berteduh yang aman di dalam ruangan,” tambahnya.
Baca juga ; Tangani Banjir di Kabupaten Bandung, Pompa Air Disiapkan
Teguh juga mengingatkan warga yang tinggal di daerah curam atau bergunung untuk waspada terhadap tanah longsor akibat hujan berturut-turut. Sementara itu, mereka yang tinggal di dekat aliran sungai diminta untuk siap menghadapi risiko banjir.
“Diperkirakan selama tiga hari ke depan akan terjadi hujan ringan hingga sedang secara lokal. Namun, potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir tetap ada di beberapa wilayah, khususnya Kabupaten Sukabumi dan Cianjur,” katanya.
BMKG menyarankan masyarakat untuk terus memantau informasi terkini terkait kondisi cuaca melalui layanan resmi BMKG.
“Kesiapsiagaan dan kehati-hatian adalah kunci untuk menghadapi cuaca ekstrem selama musim hujan ini,” pungkas Teguh. (kus)