RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) optimistis bisa mencapai target kunjungan wisatawan 92 juta di akhir tahun 2024 ini.
Kepala Disparbud Jawa Barat, Benny Bachtiar menyebutkan, tercatat sudah ada 48 juta wisatawan yang berlibur ke Jawa Barat pada triwulan kedua 2024. Saat ini, pihaknya tengah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target kunjungan, seperti travel mart, family trip terutama dari BIJB Kertajati.
“Data (triwulan ketiga 2024) belum masuk lagi. Tapi saya optimis tunjungan wisatawan mencapai target di akhir tahun ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan,” ujar Benny, Sabtu (30/11/2024).
Benny mengatakan, beberapa upaya tersebut juga akan diakselerasi dengan pertemuan antara anggota Mitra Praja Utama (MPU) di Bali, kemarin. Dalam pertemuan itu, anggota MPU yang terdiri dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Lampung, Banten, Bali, NTB, dan NTT, merumuskan cara untuk mempercepat pergerakan wisatawan.
“Supaya pergerakan ini semakin masif dan itu berdampak ekonomi terhadap wilayah 10 provinsi yang tergabung dalam MPU,” katanya.
Selain itu, kata Benny, pihaknya akan memanfaatkan potensi destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran yang tak kalah menariknya dengan Bali. Ia mengklaim, Kabupaten Pangandaran memiliki semua destinasi wisata seperti di Bali.
“Kami berupa keras ya untuk membuat travel pattern atau jaringan wisata dari mulai Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, ke Jawa Barat melalui Pangandaran setelah itu Jabar Selatan,” ujarnya.
Ia memastikan, Disparbud Jawa Barat akan menangkap peluang besar itu dengan sinergitas antara Pemprov, Pemkab, dan masyarakat setempat. Sehingga, lobi ke beberapa maskapai untuk menyediakan penerbangan dari Bali, DIY, dan Nusawiru Pangandaran benar-benar terealisasikan. Sebab, sudah ada ketertarikan dari wisatawan terhadap destinasi di kawasan Batukaras ke Madasari.
“Peluang ini harus ditangkap oleh Jawa Barat melalui Kabupaten Pangandaran. Sekarang ada ada yang menyampaikan langsung kepada Saya, lebih nyaman di Pangandaran untuk jalan-jalan dibandingkan dengan di Bali,” tuturnya. (dbs)