RADARBANDUNG.ID, SOREANG- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung, Kahpiana mengidentifikasi beberapa kecamatan yang berpotensi menjadi lokasi praktik politik uang dalam Pilkada 2024 khususnya di kawasan timur.
“Daerah yang paling banyak terpantau berada di Bandung Timur, sedangkan wilayah tengah hanya di beberapa area,” kata Kahpiana pada Selasa (19/11).
Bawaslu akan meningkatkan patroli di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Berdasarkan data intelijen, wilayah timur sebelumnya terindikasi menjadi tempat praktik “Kas Pos” pada Pilkada 2020.
Baca juga : Bawaslu Tekankan SOP Pengelolaan Logistik Pemilu
“Kami berharap ini murni kegiatan tim pemenangan, bukan bagian dari praktik politik uang,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Bawaslu akan mengerahkan anggota Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di 5.859 TPS yang tersebar di seluruh kabupaten.
“Petugas pengawas TPS dan desa akan kami libatkan untuk memastikan situasi tetap kondusif,” ujar Kahpiana.
Selain politik uang, Kabupaten Bandung juga dianggap rawan terhadap penyebaran informasi palsu atau hoaks. Berdasarkan catatan dari pemilu sebelumnya, angka penyebaran hoaks cukup tinggi.
Baca juga : Pj. Bupati Bandung Barat Ade Zakir Ajak Masyarakat Hindari Praktik Politik Uang di Pilkada
Kahpiana mengakui adanya tantangan dalam menekan angka tersebut, terutama karena data rawan hoaks diambil dari laporan kasus-kasus sebelumnya.
“Contohnya, jika ditemukan pelanggaran oleh kepala desa atau pemilih yang tidak terdaftar, meskipun itu fakta, tetap masuk dalam catatan kami,” jelasnya.
Ia berharap pengawasan yang ketat dapat mencegah praktik-praktik kecurangan seperti politik uang maupun penyebaran hoaks agar Pilkada 2024 berlangsung jujur dan transparan. (kus)