Anggota DPRD Kota Bandung Rieke Suryaningsih Datangi Korban Longsor Sungai Citepus: Kita Akan Carikan Solusinya

Anggota DPRD Kota Bandung, Rieke Suryaningsih sambangi warga terdampak bencana longsor akibat jebolnya kirmir di Sungai Citepus, RT 08/ Rw 08, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Anggota DPRD Kota Bandung, Rieke Suryaningsih sambangi warga terdampak bencana longsor akibat jebolnya kirmir di Sungai Citepus, RT 08/ Rw 08, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

“Pada kesempatan ini, sepulang menjalankan reses, saya menyempatkan diri untuk melihat langsung korban longsor beberapa waktu lalu,” ujar Rieke kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).

Rieke mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi C DPRD Kota Bandung untuk mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi korban ini.

“Ini kan tupoksinya komisi C, jadi biar komisi C yang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencarikan jalan keluarnya,” terang Rieke.

Rieke mengatakan, kemungkinan besar warga ingin kembali menempati rumah mereka, meski dengan resiko akan kembali terkena longsor. Pasalnya, mereka sudah bertahun-tahun tinggal di sana dan tidak mencari tempat tinggal baru.

“Sebenarnya tidak baik untuk keselamatan jiwa mereka, jika mereka memaksakan diri tinggal di rumah yang sekarang. Pasalnya lokasi rumah sangat dekan dengan Sungai Citepus. Terlebih di kawasan tersebut terpantau ada retakan yang semakin jauh, sehingga membahayakan warga sekitar,” tuturnya.

Rieke mengakui, air sungai sudah menggerus pondasi rumah warga, sehingga ada lubang di bawah rumah warga yang mengakibatkan adanya retakan.

Untuk itu, Rieke mengatakan, akan meminta Pemkot Bandung untuk memikirkan, bagaimana solusi untuk warga, sehingga tidak merugikan warga sekitar yang terdampak.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari warga, jumlah warga terdampak sebanyak 52 jiwa, dengan jumlah rumah 10 rumah. Menurut Ketua RT 08, RW 09, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Barokah, warga sebenarnya tidak keberatan jika harus pindah, namun mereka tidak punya uang untuk pindah rumah.

“Ya kami memang akan kembali ke rumah kami dalam dua atau tiga bulan ke depan. Karena kami tidak punya tempat untuk tinggal. Apalagi kami sudah lama tinggal di kawasan ini, sudah sekitar 50 tahun,” ujarnya.

Namun, jika memang harus pindah, Barokah berharap Pemkot Bandung bisa memberikan solusi atau bantuan kepada warga, sehingga jika warga pindah, tidak semua menajdi tanggungjawab warga.

“Sejak kami terkena bencana longsor, kami sekarang dievakuasi di SDN Industri dan di Posyandu. Dengan bantuan dan dapur umum seadanya,” terangnya.

Di kawasan tersebut memang terdapat rumah susun yang bisa ditinggali. Namun, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan Barokah khawatir jika ada warga tinggal di sana akan celaka karena tertimpa reruntuhan.

“Rumah susun ini kan sudah lama, sejak wali kotanya Pak Ateng (Ateng Wahyudi,red) sampai sekarang tidak direnovasi. Memang untuk tinggal di sana hanya membutuhkan biaya yang murah, atau bahkan ada yang gratis. Namun dengan risiko yang cukup tinggi. Ya kalau orangnya punya uang, bisa memperbaiki sendiri. Tapi kalau tidak punya uang kan, kasihan,” keluhnya. (mur)

Editor : AR Hidayat



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kota Bandung


Iklan RB Display D