RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG- Seluruh Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jawa Barat menjalani debat perdana Pilgub Jabar yang digelar di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung, Senin (11/11/2024).

Segmen satu dan dua debat paslon Pilgub Jabar berlangsung minim perdebatan, mereka lebih fokus pada promosi gagasan.
Diketahui, Pilgub Jabar diisi oleh empat paslon.
Mereka adalah Paslon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina; Paslon nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja; Paslon nomor urut 3, Ahmad Syaikuh-Ilham Akbar Habibie dan Paslon nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Tema debat perdana yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar adalah Sumber Daya Manusia, dengan judul debat: Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global.
Sub tema meliputi, Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan, dan Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.
Baca Juga :Ahmad Syaikhu Didukung Habib Usman di Pilgub Jabar
Debat dimulai dengan pemaparan visi misi yang disampaikan secara bergiliran oleh para calon. Kemudian, di segmen kedua, para calon gubernur memilih amplop tersegel yang berisi pertanyaan seputar tema.
Segmen kedua calon gubernur membahas pengentasan penyakit TBC.
Menurut Acep, diperlukan pemeriksaan secara digital dan menyeluruh kepada semua Masyarakat.
Baca Juga :Dapatkan Komitmen Ilham Habibie untuk Prioritaskan Masalah Lingkungan Jika Menangi Pilkada
Ia menjanjikan klinik Kesehatan terpadu di seluruh kecamatan.
“Para ahli dan tim medis dilibatkan untuk membantu mengatasi penyakit TBC,” ucap dia.
Jeje menanggapi dengan menyatakan bahwa kabupaten kota harus terlibat aktif untuk membenahi permasalahan ini.
“Kasus yang tercatat itu 220 ribu, itu di permukaan. Langkah yang harus dilakukan adalah keterlibatan pemerintah kabupaten kota,” jelas dia.
Syaikhu berpendapat perlu mengatasi penyakit ini harus mendahulukan kasih sayang.
Kemudian, lingkungan yang sehat harus bisa diciptakan secara merata, ditambah dengan peningkatan aktivasi posyandu dalam mendeteksi.
“Revitaslisasi posyandu, kader ditingkatkan insentifnya agar lebih fokus,” terang Syaikhu.
Dedi Mulyadi menyebut bahwa permasalahan ini harus diatasi dengan starategi jangka pendek dan Panjang.
Jangka pendek, semua masyarakat harus segera didiagnosa, dokter terjun di tengah warga dan masyarakat miskin.
“Jangka panjangnya, masyarkat didampingi agar ekonomi stabil. Lingkungan harus dibenahi,” terang dia.
Pembahasan kedua mereka ditanya soal permasalahan narkoba.
Bagi Jeje, keluarga yang harmonis bisa berdampak untuk mengatasi peredaran dan penggunaan narkoba.
Selain itu, hal fundamental adalah pendidikan agama dan karakter.
Pernyataan itu ditanggapi oleh Syaikhu, bahwa semua pihak harus memiliki visi yang sama dalam upaya memberantas penyalagunaan narkoba, anak mudanya harus mendapat bimbingan.
Jawaban dia serupa dengan yang disampaikan oleh Acep, bedanya, dia menawarkan konseling gratis dan pendampingan bagi pecandu.
Sedangkan Dedi menilai ada dua variabel yang bisa digunakan.
Semua elemen masyarkat, pelajar, mahasiswa ASN, penyelenggara negara dan aparat hukum harus menjalani pemeriksaan setiap waktu.
“Tindakan hukum jangan pandang bulu,” tegas dia.
Pembahasan berikutnya mengenai talenta digital.
Dedi Mulyadi menyatakan Pemprov Jabar harus berperan meningkatkan talenta digital.
Caranya memasukkan elemen itu di kurikulum sekolah.
Bakat dan keahlian yang dimiliki oleh Masyarakat mengenai teknologi digital diintegrasikan dengan industri lain, seperti perikanan, pertanian dan lain-lain.
Acep berpendapat kebutuhan talenta di sektor digital bisa didapatkan melalui pelatihan, didampingi saat memulai bisnis dan dilengkapi ekosistemnya di perguruan tinggi.
Jeje menawarkan beasiswa Rp 10 juta per orang untuk 100 ribu orang yang ingin mendalami ilmu digital.
Syaikhu berpendapat bahwa infrastruktur di Tengah Masyarakat harus dibangun untuk mendukung upaya peningkatan talenta digital.
Salah satu programnya adalah menyediakan internet gratis di rumah ibadah. (bbb)