RADARBANDUNG.id- Akibat hujan dengan intensitas tinggi sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat diterjang bencana alam akhir-akhir ini. Bahkan ratusan rumah rusak akibat diterjang bencana angin puting beliung.
Seperti diketahui, pada Kamis (31/10/2024) lalu sebanyak 144 rumah di dua kecamatan tersebut terdampak bencana angin puting beliung.
Di kecamatan Sindangkerta, dampak bencana tersebar di lima desa yakni Pasirpogor (35 rumah), Cikadu (11 rumah), Rancasenggang (60 rumah), Puncaksari (15 rumah) dan Weninggalih (7 rumah).
Selain itu, di Kecamatan Cipongkor bencana tersebut berdampak pada dua desa yakni Girimukti (10 rumah) dan Cijenuk (6 rumah).
Sementara itu, Tiga bencana alam menerjang wilayah Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (3/11/2024).
Dalam peristiwa tersebut satu pohon jenis pohon kapas setinggi kurang lebih 14 meter ambruk dan menutup akses jalan nasional jalur Padalarang – Purwakarta.
Tidak lama berselang, kejadian serupa yakni pohon pohon buah setinggi 6 meter ke jalan nasional dan kembali menutup jalan di lokasi yang tak berjauhan.
Di lokasi lain, sebuah rumah di Kampung Warungjati, RT03 RW10, Desa Ciptagumati Kecamatan Cikalongwetan, diterjang peristiwa bencana tanah longsor.
Terkait hal tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasyim ingatkan potensi bencana hidrometeorologi yang bisa mengancam keselamatan pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.
“Sekarang ini kita sudah memasuki musim penghujan. Hari Kamis lalu ada bencana angin kencang yang melanda Kecamatan Sindangkerta dan Cipongkor tentu ini menjadi peringatan kepada kita sehingga saya mengimbau mari kita siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi,” katanya, Senin (4/11/2024).
Ia menambahkan, pihaknya meminta aparat kewilayahan untuk siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja saat sudah memasuki musim penghujan.
“Untuk para camat di wilayah mari kita siap siaga menghadapi adanya bencana ini lebih baik bersiaga daripada kita tergesa-gesa dalam menangani,” katanya.
Masih kata Ade, untuk warga terdampak bencana di kecamatan Sindangkerta dan Cipongkor terus melakukan mitigasi untuk memberikan bantuan terhadap korban terdampak sesuai kriteria kerusakan yang dialami.
“Tidak ada korban jiwa cuma yang luka-luka ada 10 orang. Kurang lebih 160 KK dan 618 jiwa yang terdampak,” katanya.
“Hari ini final mitigasi. Karena kami masih menunggu data pastinya. Itu kan ada rumah rusak ringan, sedang hingga berat nanti proses seperti apa biasanya kami berkoordinasi dengan BNPB,” imbuhnya.
Ia menegaskan, pihaknya tengah memproses untuk menerbitkan status kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi. Setelah pada Agustus kemarin Pemkab Bandung Barat juga menerbitkan kesiapsiagaan bencana kekeringan yang berlaku pada November ini.
“Intinya kami memastikan masyarakat yang terkena itu bisa tenang dulu bisa bermalam di rumah saudaranya, karena ada rasa trauma. Paginya sudah bisa beraktivitas karena kebanyakan rusak ringan itu kena pohon tumbang,” tandasnya. (KRO)