RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung untuk segera menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengelolaan logistik Pemilu.
Dorongan ini didasari hasil pengawasan yang dilakukan Bawaslu, di mana ditemukan bahwa logistik Pemilu seperti bilik suara dan surat suara telah mulai tiba di gudang KPU. Namun, SOP pengelolaannya, khususnya terkait distribusi dan sortir lipat, belum dibahas secara menyeluruh.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana, menyoroti pentingnya penyusunan SOP sebagai langkah strategis guna memastikan seluruh proses pengelolaan logistik berjalan lancar.
Baca juga : Soal Pelanggaran Kampanye, Bawaslu KBB Pastikan Identitas Pelapor Aman
“SOP tentang pengelolaan ini belum menjadi pembahasan di antara kami, di antaranya distribusi dan sortir lipat,” ujar Kahpiana di Soreang, Minggu (27/10).
Menurutnya, ketidaksiapan dalam hal SOP dapat mempengaruhi efisiensi dan keamanan logistik pemilu pada tahap-tahap penting menjelang hari pemungutan suara.
Lebih lanjut, Kahpiana menekankan pentingnya pemetaan potensi kerawanan pada gudang penyimpanan logistik Pemilu di setiap kecamatan. Ia menilai, pengelolaan gudang yang baik dapat meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan logistik yang krusial, mengingat pentingnya bilik suara, surat suara, dan item lainnya dalam penyelenggaraan pemilu yang bersih dan adil.
“Mtigasi ini adalah langkah antisipatif untuk memastikan kelancaran distribusi logistik ke TPS pada mulai hari ini,” ungkapnya.
Baca juga : Antisipasi Pelanggaran Selama Pilkada Kota Cimahi, Bawaslu Kota Cimahi Lakukan Hal Ini
Kahpiana menegaskan, penyusunan SOP ini penting untuk menjamin keamanan dan kualitas logistik sejak penerimaan hingga distribusi.
“Distribusi perlengkapan ini semestinya sudah harus dipetakan baik dari sisi kerawanan gudang penyimpanan di masing-masing kecamatan, apakah kelayakan gudang penyimpanan di kecamatan baik atau tidak,” katanya.
Menurutnya, evaluasi atas kondisi gudang penyimpanan adalah dasar penting untuk menjamin logistik aman dan siap didistribusikan tepat waktu.
“KPU Kabupaten Bandung diharapkan melakukan koordinasi intensif dengan aparat keamanan setempat untuk mendukung pengamanan gudang penyimpanan,” ujar dia.
Dalam pelaksanaan pemilu, logistik menjadi komponen vital yang tidak hanya menyangkut proses penghitungan suara, tetapi juga mempengaruhi persepsi masyarakat akan kejujuran dan transparansi pemilu.
“Oleh karena itu, Bawaslu meminta KPU memperhatikan keamanan lokasi penyimpanan logistik, terutama di wilayah yang jauh dari pengawasan,” papar dia.
Selain itu, SOP pengelolaan logistik yang jelas akan memudahkan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu. Dengan adanya SOP yang baku, para petugas dapat menjalankan tugas mereka sesuai dengan pedoman yang ada sehingga proses sortir dan distribusi dapat berjalan tanpa hambatan.
“KPU Kabupaten Bandung diharapkan segera mengambil langkah-langkah strategis agar logistik pemilu dikelola dengan efektif dan efisien,” pungkasnya. (kus)