Pertarungan di Pilgub Jabar Tak Kompetitif, Dedi Masih Unggul di Beberapa Sektor

Ilustrasi: Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi saat menyapa warga. Foto: Ist

RADARBANDUNG.id- Peta pertarungan di Pilgub Jabar dinilai tidak kompetitif. Hasil sejumlah lembaga survey menunjukkan ketimpangan yang sangat tinggi di antara pasangan calon peserta kontestasi politik.

Pengamat politik Unpad Firman Manan mencatat hasil survey yang dilakukan oleh Voxpol Center paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berada di peringkat pertama dengan raihan 61,8 persen pemilih.

“Sementara yang lain di bawah 20 persen, bahkan pasangan Acep-Gita dan Jeje-Ronald masih satu digit,” ucap Firman dikutip dari saluran youtube Voxpol Center Official.

Dari segi popularitas pun ketimpangannya sangat jauh. Perbedaannya bisa mencapai 40 persen. Popularitas ini menjadi aspek penting dalam pemenangan kontestasi politik. Ia menilai, elektabilitas yang dimiliki Dedi Mulyadi tidak terlepas dari kerja elektoral sejak lama.

Bahkan saat Pileg 2024 lalu, Dedi yang maju sebagai Caleg Dapil Jabar VII dari Partai Gerindra mengantongi perolehan suara terbesar kesatu di Jabar dan kedua secara nasional. Artinya, mantan Bupati Purwakarta ini sudah memiliki basis elektoral yang kuat. Masyarakat

“Ini problem untuk calon lain karena menurut pengamatan kami baru terlihat radar pertarungan di akhir,” ucapnya.

Soal politik identitas yang kerap menyerang Dedi Mulyadi, Firman menyebut hal tersebut saat ini tak berpengaruh. Hal ini terlihat dari beberapa unggahan di media sosial. Hasilnya, belum menjadi isu sentral hanya menjadi isu pinggiran saja.

Kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres kemarin pun berdampak besar dalam menguatkan basis dukungan. Belum lagi, sokongan partai politik pendukung yang berada di belakang Dedi Mulyadi.

“Gerindra punya kepentingan menjadikan Kang Dedi sebagai gubernur karena di Jawa hanya Jabar saja yang punya potensi menang,” ucapnya.

Terakhir, Dedi Mulyadi memiliki keunggulan dari sisi media sosial yang lebih banyak disukai oleh masyarakat. Kasus Vina Cirebon mendongkrak popularitas dan elektabilitas secara signifikan.

“Tapi tak kalah penting adalah turun langsung ke warga, dan lagi-lagi itu yang dilakukan Kang Dedi menggunakan pola keliling bertemu langsung warga dan itu kembali menjelaskan popularitas meninggalkan yang lain dan berpengaruh pada elektabilitas yang sejauh ini unggul signifikan dibandingkan kandidat lain,” tutup Firman.

Sebagaimana diketahui Voxpol Center baru saja merilis hasil survei Pilgub Jabar periode 11-20 Oktober 2024 terhadap 800 responden. Hasilnya KDM-Erwan di posisi pertama dengan 61,8 persen, Syaikhu-Ilham 18,6 persen, Acep-Gita 7,4 persen dan terakhir Jeje-Ronald 5,6 persen.

Dalam survei juga disebutkan pemilih kuat atau strong voters mencapai 69 persen sementara sisanya menjawab belum mantap atau bisa berubah pikiran dan juga tidak tahu.(pra)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Jawa Barat


Iklan RB Display D