RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Masyarakat di sebagian wilayah Indonesia merasakan cuaca yang cukup panas.

Bahkan, cuaca panas di Indonesia ada yang suhunya sampai menyentuh 37 derajat Celsius lebih.
Fenomena itu disebabkan posisi matahari yang berada di selatan garis khatulistiwa.
Baca Juga :Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Lepas Ekspor Kopi Jabar ke Arab Saudi dan Belanda
Peneliti ahli utama BRIN Prof Edvin Aldrian menjelaskan, selama ini ada siklus di mana posisi matahari berada di utara atau selatan garis khatulistiwa.
’’Sekarang posisinya di selatan khatulistiwa,’’ kata Edvin Kamis 10 Oktober 2024.
Akibatnya, daerah-daerah di selatan khatulistiwa merasakan panas yang lebih kuat dibandingkan biasanya.
Baca Juga :Pilgub Jabar: Relawan Baladewa Istimewa Deklarasi Dukung Dedi-Erwan
Khususnya di Pulau Jawa. Edvin mengatakan, puncak siklus matahari berada di belahan bumi bagian selatan terjadi pada 23 September lalu.
Dia menjelaskan, secara berangsur-angsur posisi matahari bergerak ke utara sehingga bagian selatan garis khatulistiwa akan kembali tidak terasa panas.
Baca Juga :Dadang Supriatna Makin Percaya Diri usai Relawan Prabowo Nyatakan Dukungan
Kondisi itu akan berbarengan dengan masuknya musim hujan.
’’Kan bulan yang akhirannya ber, ber, ber itu musim hujan,’’ jelasnya. Termasuk pada Oktober ini. Memasuki paro kedua Oktober, intensitas hujan diprediksi semakin meningkat.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menuturkan bahwa selain panas terik, potensi terjadinya hujan ekstrem juga perlu diwaspadai. Tercatat 12 stasiun meteorologi mendeteksi terjadinya hujan intensitas ekstrem, sangat lebat, dan lebat. (wan/idr/c7/bay/jawa pos)