Angkatan Kerja di Kabupaten Bandung Barat Meningkat

Info Cara Syarat dan Biaya Membuat Kartu Kuning Offline dan Online untuk Pencari Kerja Bandung
Ilustrasi: Info Cara Syarat dan Biaya Membuat Kartu Kuning Offline dan Online untuk Pencari Kerja

RADARBANDUNG.id- Angkatan kerja tahun 2023 di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.413.347 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 140.216 orang dibanding Agustus 2022 lalu.

Data Disnakertrans KBB menyebut, saat ini penduduk Kabupaten Bandung Barat yang bekerja sebanyak 870.269 orang. Angka tersebut naik sebanyak 129.630 orang dari Agustus 2022.

Sejauh ini, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah di bidang jasa, sebanyak 92.296 orang dan lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu manufaktur sebanyak 24.255 orang.

Sementara itu, sebanyak 354.573 orang atau 40,74 persennya bekerja pada kegiatan formal, turun sebanyak 45.306 orang jika dibandingkan Agustus 2022.

Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT) Disnaker KBB, Dewi Andani menjelaskan, untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2023 sebesar 8,11 persen, turun sebesar 1,52 persen dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 9,63.

“Namun jumlah angkatan kerja masih didominasi oleh tamatan sekolah dasar (SD) atau yang sama sekali tidak bersekolah. Yakni sebesar 40,87 persen dari jumlah angkatan kerja atau jumlah penduduk di Bandung Barat,” katanya.

Ia menambahkan, sementara penduduk yang bekerja dari tamatan diploma dan universitas menjadi paling rendah yakni sebesar 5,36 persen. Namun dibandingkan dengan Agustus 2022, penduduk bekerja berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah mengalami penurunan persentase sebesar 2,11 persen poin.

“Angkatan kerja dari tingkat pendidikan yang lebih tinggi di tahun 2023 mengalami peningkatan persentase, dengan peningkatan terbesar pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat, yakni sebesar 1,85 persen,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan tamatan SD mendominasi angkatan kerja di Bandung Barat. Salah satunya adalah faktor ekonomi. Mengingat di tamatan SD atau yang sama sekali tidak pernah bersekolah cenderung menerima pekerjaan apapun.

“Memang angkat kerja masih didominasi oleh SD dan SMP tapi kami dari Disnaker belum melakukan pendalaman ke sana. Mungkin karena faktor ekonomi dan jumlah tamatan SD lebih banyak,” katanya.

Ia menyebut, untuk menurunkan angka pengangguran pihaknya terus melakukan berbagai upaya. Diantaranya dengan melakukan pelatihan berdasarkan kompetensi, perluasan kesempatan mencari kerja dan tenaga kerja mandiri.

“Kalau kita dari Disnaker dalam rangka untuk menurunkan angka pengangguran itu memang ada beberapa program yang sudah kami anggarkan. Salah satunya pelatihan. Itu pelatihan kami siapkan apalagi yang berbasis kompetensi itu untuk menambah keterampilan mereka. Kemudian sertifikat yang dimiliki untuk mempermudah mencari kerja,” katanya.

“Padat karya misalnya dengan membangun jalan di salah satu kecamatan dengan jangka waktu satu bulan. Nah itu kan menjadi perluasan kesempatan bekerja untuk masyarakat sekitar,” sambungnya.

Ia menegaskan, upaya-upaya Disnaker untuk menurunkan angka pengangguran bisa dikatakan berhasil. Namun menurutnya hal tersebut juga merupakan sinergitas dari Satuan Kerja Perangkat Daerah di KBB.

“Kita terus menekan angka pengangguran terbuka. Setelah mereka diberikan pelatihan. Jadi bagi alumni pelatihan mereka bisa berwirausaha atau mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki,” tandasnya. (KRO)



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung Barat


Iklan RB Display D