RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Dandan Riza Wardhana, mengemukakan gagasan besar terkait solusi mengatasi kemacetan dan ketimpangan infrastruktur di Kota Bandung.

Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Dandan Riza Wardhana menyampaikan bahwa kemacetan di Kota Bandung membutuhkan penanganan serius dengan terobosan transportasi umum yang nyaman, tepat waktu, serta pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah.
“Kota Bandung harus punya transportasi umum yang nyaman dan tepat waktu. Kita bisa membangun LRT atau bahkan kereta gantung untuk mempermudah mobilitas masyarakat,” kata Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Dandan Riza Wardhana saat diskusi Menculik Cakada di Buah Batu, Kota Bandung, Minggu 29 September 2024
Baca Juga : Simpatisan Ateng Wahyudi Ikut Bagian Sukseskan Ngadandanan Kota Bandung, Begini Paparannya
Dandan menambahkan, upaya tersebut perlu didukung oleh keberanian pemimpin dalam mengambil langkah besar demi kemaslahatan publik, tanpa terhambat oleh isu pendanaan.
Dandan menyebutkan bahwa pendanaan untuk proyek-proyek besar ini bisa dicari, seperti halnya proyek Jalan Lingkar Selatan yang diinisiasi oleh pemerintah terdahulu.
“Dulu banyak yang meragukan dari mana uang untuk proyek itu, tapi ternyata bisa. Jadi, jangan pernah takut untuk membuat terobosan selama itu untuk rakyat,” tegasnya.
Selain masalah kemacetan, dirinya juga menyoroti ketimpangan infrastruktur di berbagai wilayah Bandung. Menurutnya, kualitas infrastruktur di beberapa daerah jauh tertinggal dibandingkan dengan kawasan-kawasan pusat.
“Trotoar di Asia Afrika memang bagus, tapi coba lihat di daerah seperti Kopo, kondisinya masih memprihatinkan,” kritik dia.
Ia pun menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Bandung, bukan hanya di pusat kota.
Menurutnya, setiap warga Kota Bandung berhak mendapatkan infrastruktur yang layak, terutama di daerah-daerah yang menjadi kantong-kantong padat penduduk.
*Perhatikan warga pinggiran
“Kalau kita hanya memperhatikan pusat kota, bagaimana dengan warga di pinggiran? Infrastruktur yang buruk bisa memperparah masalah kemacetan,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa infrastruktur yang baik dapat mengurangi masalah kemacetan. Trotoar dan jalur khusus sepeda yang nyaman dan aman, misalnya, bisa mendorong masyarakat untuk lebih memilih berjalan kaki atau menggunakan transportasi ramah lingkungan.
“Kita perlu menyiapkan kota ini bukan hanya untuk kendaraan bermotor, tetapi juga untuk pejalan kaki dan pesepeda,” katanya.
*Solusi kemacetan dan ketimpangan insfrastruktur harus dilakuan pararel
Menurutnya, solusi kemacetan dan ketimpangan infrastruktur harus dilakukan secara paralel, karena keduanya saling terkait. Dengan infrastruktur yang merata, beban jalan utama di pusat kota dapat dikurangi, sementara transportasi umum yang efektif dapat menjadi alternatif yang lebih baik bagi masyarakat.
“Jadi pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan masalah jangka pendek, tetapi juga menjadi langkah menuju pembangunan Kota Bandung yang lebih inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan untuk masa depan,” pungkasnya. (rup)