RADARBANDUNG.ID, KABUPATEN BANDUNG – Polresta Bandung mengimbau kepada oknum suporter yang terlibat dalam kasus penganiayaan steward di Stadion Si Jalak Harupat, saat laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, untuk segera menyerahkan diri.
Imbauan Polresta Bandung ini dikeluarkan setelah enam tersangka penganiayaan steward berhasil diamankan oleh pihak kepolisian, namun jumlah pelaku diperkirakan masih akan bertambah.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, menegaskan bahwa menyerahkan diri akan menjadi pertimbangan positif dalam proses hukum penganiayaan steward.
“Bagi yang menyerahkan diri, hal ini akan menjadi penilaian bahwa mereka memiliki niat baik dan bertanggung jawab atas perbuatannya,” ujarnya pada Jumat 27 September 2024.
*Masih dalam tahap pengembangan
Kasus ini sedang dalam tahap pengembangan, ujar dia, dan polisi masih menganalisis calon tersangka lainnya.
Baca Juga : Ribuan Personel Gabungan Perketat Pengamanan Persib vs Arema FC di Stadion si Jalak Harupat
“Tersangka kemungkinan akan bertambah karena kami terus melakukan penyelidikan mendalam terhadap peristiwa ini,” tambah Kusworo.
Kusworo berharap tindakan tegas ini dapat memberikan pembelajaran kepada para suporter agar lebih tertib dan taat hukum dalam menyaksikan pertandingan sepak bola di masa mendatang.
*Komitmen ciptakan pertandingan aman bagi semua
Polresta Bandung berkomitmen untuk menciptakan suasana pertandingan yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Baca Juga : Polresta Bandung Dorong Keterlibatan Masyarakat Hadapi Tantangan Pilkada melalui Forum Silaturahmi Kamtibmas
“Langkah ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa pertandingan sepak bola dapat dinikmati oleh suporter yang taat hukum dan menjaga kondusifitas,” jelasnya.
Selain penganiayaan, insiden tersebut juga diwarnai dengan perusakan fasilitas stadion oleh oknum suporter. Pihak kepolisian memastikan bahwa mereka yang terlibat akan diminta pertanggungjawaban sesuai hukum yang berlaku.
“Dengan imbauan ini, diharapkan suporter yang terlibat segera bersikap kooperatif dan menyerahkan diri agar proses hukum dapat berjalan lancar tanpa hambatan,” ujar dia. (kus)