RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Dalam era industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi pesat, mahasiswa baru diharapkan dapat bersikap fleksibel dan kritis menghadapi tantangan global. Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung), Herry Suhardiyanto, menekankan pentingnya kemampuan adaptasi serta berpikir kritis sebagai modal utama untuk sukses.
Herry menjelaskan, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan internet of things tidak hanya menciptakan peluang, tetapi juga memicu perubahan besar di dunia kerja.
“Revolusi industri 4.0 akan membuka lapangan kerja baru, tapi di saat yang sama akan menghilangkan jenis pekerjaan lama. Mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar bisa bersaing di masa depan,” kata Herry, Kamis (19/9).
Baca juga : Universitas Muhammadiyah Bandung Harap Milad Jadi Motivasi Tingkatkan Prestasi dan Kontribusi ke Masyarakat
Ia menambahkan, dalam menghadapi kondisi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA) yang semakin menonjol, mahasiswa dituntut mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
“Tantangan di era ini begitu kompleks, dan tanpa kemampuan berpikir kritis serta fleksibilitas, kita akan kesulitan menavigasi situasi yang terus berubah,” ujarnya.
Selain kemampuan akademik, dia juga menggarisbawahi pentingnya fleksibilitas dalam menghadapi dunia yang semakin dinamis. Mahasiswa diharapkan mampu dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan, baik dalam bidang teknologi maupun dalam dinamika sosial yang semakin kompleks.
Namun, ia juga menekankan bahwa penguasaan teknologi saja tidak cukup untuk sukses di era industri 4.0. “Sebagai mahasiswa, kalian juga harus membangun karakter yang kuat. Nilai-nilai Islami harus menjadi fondasi dalam setiap langkah kalian, baik di kampus maupun di luar kampus,” tegasnya.
“Karakter yang kuat akan menjadi panduan moral dalam menghadapi tantangan global,” sambungnya.
Tak hanya itu, dirinya pun berpesan kepada sekitar 1.657 mahasiswa baru UM Bandung agar mampu menjadi technopreneur Islami yang inovatif dan memiliki wawasan luas. Pihaknya pun berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang holistik, dengan fokus pada literasi teknologi, data, serta pengembangan karakter yang seimbang.
Herry berpesan kepada mahasiswa agar siap untuk beradaptasi dengan cepat, tetapi juga berpikir kreatif dan mencari solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalian adalah generasi penerus yang akan memimpin perubahan. Jangan sia-siakan kesempatan ini, jadilah agen perubahan yang membawa manfaat bagi umat,” pungkasnya. (rup)