RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung ajak masyarakat melakukan tindakan mitigasi. Ditengah adanya peningkatan kemunculan gempa bumi selama dua minggu terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama menuturkan, dalam dua minggu terakhir angka kemunculan gempa di wilayahnya cukup tinggi..
“Namun masyarakat harus waspada, karena sebelumnya terjadi empat kali gempa dalam empat hari di Kabupaten Bandung, dari tanggal 2 hingga lima September,” ujar dia, Senin (16/9).
Menilik semakin tingginya angka kemunculan gempa bumi, ujar dia, penting kita melakukan mitigasi guna mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan.
“Pertama jika dalam keadaan dalam pra bencana,
Kita harus menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi. Seperti, melakukan latihan menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, penting kiranya masyarakat menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan.
“Dan yang tak kalah penting, membangun kontruksi rumah tahan terhadap goncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat,” paparnya.
Namun, ketika bencana gempa melanda piihaknya menyarankan masyarakat berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh.
“Tetap lindungi kepala dan segera menuju ke lapangan terbuka, Hindari menggunakan lift dan eskalator,” terang dia.
Pasca Bencana, kata dia, masyarakat harus waspada terhadap gempa bumi susulan. Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.
“Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, masyarakat jangan panik saat terjadi dampak gempa. Apabila ingin mendirikan tenda keluarga di sekitar rumah, hindari potensi tertimpa bangunan.
“Pastikan informasi dari sumber resmi dari BNPB, BMKG, ataupun BPBD. Jangan terpancing isu hoaks maupun meneruskannya ke orang lain,” pungkasnya. (kus)