RADARBANDUNG.id, BANDUNG — PT Takeda Innovative Medicines, perusahaan farmasi global, memperkuat komitmennya dalam memerangi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia melalui kemitraan dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan. Dalam upaya ini, Takeda menggelar kampanye “Langkah Bersama Cegah DBD” di Kota Bandung sebagai bagian dari program #Ayo3MPlusVaksinDBD.
DBD merupakan salah satu penyakit mematikan yang terus menjadi tantangan serius di Indonesia. Menurut Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, penyakit ini menimbulkan beban besar bagi sistem kesehatan nasional.
“DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa dan dapat menyerang siapa saja, kapan saja. Kami berkomitmen menjadi mitra jangka panjang bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA: Masuk 3 Besar, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan HUB Award 2024
Takeda telah mendedikasikan sumber daya yang signifikan untuk penelitian dan pengembangan vaksin DBD sebagai bagian dari strategi komprehensif mereka. Andreas menambahkan bahwa Takeda ingin berkolaborasi lebih jauh dengan pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk menciptakan kota-kota bebas DBD. “Kami percaya, melalui sinergi yang kuat, kita dapat menjadikan DBD bukan lagi penyakit yang menakutkan,” katanya.
Kampanye “Langkah Bersama Cegah DBD” kali ini berlangsung di Mall Paskal, Bandung, dari tanggal 6 hingga 8 September 2024. Kegiatan ini meliputi edukasi seputar DBD dan cara pencegahannya, seperti penerapan metode 3M Plus dan vaksinasi DBD. Bandung dipilih sebagai lokasi kampanye karena tercatat memiliki jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia pada tahun ini dengan 46.594 kasus dan 281 kematian.
Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga minggu ke-33 tahun 2024, terdapat 181.079 kasus DBD di Indonesia dengan 1.079 kematian. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 44.438 kasus dan 322 kematian. Oleh karena itu, kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan DBD.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Ajak Warga Bebersih Kota, Sambut HJKB 214
Dr. R. Vini Adiani Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menyatakan, “Kami menghadapi tantangan serius dalam mencegah dan mengendalikan DBD. Melalui kolaborasi dengan pemerintah pusat dan pihak lainnya, kami berupaya menurunkan angka kasus dan kematian akibat DBD di Jawa Barat.” Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan melalui praktik 3M Plus dan vaksinasi.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. Dr. Anas Ma’ruf, MKM, Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kementerian Kesehatan RI, menegaskan pentingnya perlindungan menyeluruh dari risiko DBD yang mengancam semua orang. Kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD adalah bagian integral dari upaya ini.
Dokter spesialis anak, dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes, mengingatkan bahwa banyak masyarakat yang masih salah paham mengenai kekebalan terhadap DBD. “Infeksi DBD bisa berulang dan berisiko lebih parah. Vaksinasi adalah salah satu langkah pencegahan penting yang harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan,” jelasnya.
Partisipasi tokoh masyarakat seperti Marc Klok, kapten Persib Bandung, dan public figure lainnya, seperti Ricky Harun dan Fitri Tropica, menambah semangat kampanye ini. “Saya merasa lebih tenang setelah mendapatkan vaksinasi DBD. Mari bersama-sama melindungi diri dan keluarga dari ancaman DBD,” ujar Marc.
Dengan berbagai inisiatif ini, Takeda bersama pemerintah dan masyarakat berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman DBD di masa mendatang. (bie)