Pemkab Bandung Barat Dorong Peningkatan Pengelolaan Data Secara Akurat

BERPOSE: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat melalui Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) membangun sinergitas dengan Badan Pusat Statistik (BPS) KBB.

RADARBANDUNG id, NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat melalui Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) membangun sinergitas dengan Badan Pusat Statistik (BPS) KBB untuk mendorong peningkatan pengelolaan data secara akurat.

Oleh karena itu, Pemkab Bandung Barat membuat program Pencanangan Desa Cinta Statistik (DESA CANTIK). Program ini dimulai di Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Program ini dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan data di tingkat desa.

Kepala BPS Kabupaten Bandung Barat Ahmad Muhammad Saleh, mengatakan bahwa program Desa Cantik bertujuan agar perangkat desa mampu mengelola data secara akurat dan menyajikannya dengan cara yang mudah dipahami oleh semua pihak.

“Dengan data yang baik, kita bisa membuat keputusan yang tepat untuk kemajuan desa. Saya sangat mengapresiasi komitmen Desa Margajaya dalam mengimplementasikan program Desa Cantik ini,” katanya.

Sementara itu Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung Barat Eriska Hendrayana mengatakan Desa Margajaya sebagai Desa Cantik Tahun 2024 akan memiliki keunggulan dalam merancang program-program pembangunan diantara desa lainnya di KBB.

Selain mampu mengelola data dengan baik keunggulan lainnya adalah berkompeten dalam merancang program-program pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Menurutnya program ini juga menjadi fondasi dari semua kebijakan yang Pemkab ambil.

“Program Desa Cantik ini sangat penting karena data adalah fondasi dari semua kebijakan yang kita ambil. Dengan adanya pengelolaan data yang baik di tingkat desa, kita dapat memastikan bahwa program pembangunan yang kita laksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Desa Margajaya diharapkan bisa menjadi contoh yang baik dalam hal ini,” katanya.

Acara Desa Cantik di Desa Margajaya dihadiri oleh Forkopimcam Kecamatan Ngamprah, pejabat struktural dari Bapelitbangda, DPMD dan dari Diskominfotik KBB. Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak yang hadir, mencerminkan semangat kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas data dan informasi di tingkat desa.

“Dengan pencanangan Desa Margajaya sebagai Desa Cantik, diharapkan desa ini mampu menjadi model dalam pengelolaan data statistik yang baik di Kabupaten Bone, sekaligus menginspirasi desa-desa lain untuk berpartisipasi dalam program serupa demi pembangunan yang lebih baik dan berbasis data,” katanya.

Menurutnya Desa Cantik atau akronim dari Desa Cinta Statistik merupakan sebuah program peningkatan kompetensi aparatur desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data sehingga perencanaan pembangunan desa lebih tepat sasaran. Desa dibekali dengan berbagai sistem aplikasi pendataan seperti SDGs Desa, Prodeskel (Profil Desa dan Kelurahan), dan SIKS-NG (Sistem lnformasi Kesejahteraan Sosial Next Generation).

Namun kualitas dan kapasitas SDM di pemerintah desa dalam hal pengelolaan dan Literasi data desa masih relatif rendah. BPS selaku instansi pembina statistik memiliki peranan dalam peningkatan pengelolaan, pemanfaatan dan literasi data tingkat desa. Sehingga digagas lah program Desa cantik ini dengan tujuan untuk meningkatkan literasi data untuk seluruh aparat desa.

Tahapan dari program ini diawali dengan penunjukan agen statistik pada level desa/kelurahan oleh Kepala Desa atau Lurah. Kemudian BPS Kabupaten Bandung Barat ini memberikan pembinaan statistik kepada agen statistik desa yang sudah ditunjuk. Pembinaan statistik yang diberikan meliputi:

Lalau pemberian wawasan tentang pembangunan desa, mengidentifikasi keberadaan fasilitas, potensi yang ada di desa/kelurahan baik dari aspek geografis maupun aset dari segi fisik, finansial dan modal sosial.

Eriska mengatakan identifikasi kebutuhan data harus sesuai dengan sasaran pembangunan desa, pengentasan kemiskinan, peningkatan produktivitas. Selain itu program ini juga merupakan pemetaan pemanfaatan data untuk kebutuhan pembangunan desa.

“Tatacara pengolahan data ini dimulai dari proses integrasi kemudian editing, validasi, entri data dan imputasi dengan metode statistik. Selanjutnya ada pemberian pengetahuan dalam menyusun dan menyajikan statistik dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami,” tandasnya. (kro/b)

 

Editor : Ardyan

# #



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung Barat


Iklan RB Display D