RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sebuah rumah di Jalan Kencana, Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, yang dikenal sebagai Rumah Milea dari film “Dilan 1990”, kini menjadi perhatian warga sekitar. Rumah berarsitektur kolonial ini telah menarik banyak wisatawan yang datang untuk berfoto, namun kehadiran mereka justru memicu keluhan dari warga setempat.
Menurut, pengurus RT setempat, Lala (50)- bukan nama sebenarnya- keramaian yang ditimbulkan oleh para wisatawan ini telah mengganggu ketenangan lingkungan.
“Mereka datang ramai-ramai untuk berfoto, kadang bawa pedagang keliling juga. Tukang bakso, tukang kopi, semua ikut datang dan bikin suasana semakin tidak nyaman,” ungkapnya, ditulis Rabu (7/8).
Dia menjelaskan, banyak warga yang mengeluhkan berbagai masalah yang timbul akibat kerumunan ini, mulai dari sampah yang berserakan hingga akses jalan yang terhambat. “Kadang mereka parkir sembarangan, duduk di depan rumah warga, dan meninggalkan sampah begitu saja. Ini sangat mengganggu,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa aktivitas para pengunjung ini sering berlangsung hingga malam hari, sehingga mengganggu kenyamanan warga yang tinggal di sekitar. Merespons situasi ini, warga Jalan Kencana sepakat untuk mengambil langkah tegas dengan memasang spanduk larangan berfoto di depan Rumah Milea.
Spanduk dengan tulisan “DILARANG BERPHOTO DI DEPAN RUMAH INI” itu sudah terpasang sejak pekan lalu. “Kami harap dengan adanya spanduk ini, orang-orang jadi lebih sadar dan menghormati lingkungan kami. Ini bukan tempat wisata, ini area perumahan,” tegasnya.
Namun, dirinya mengakui bahwa langkah ini belum sepenuhnya efektif. “Sedikit mereda, tapi masih ada saja yang datang. Padahal, kita sudah sering ingatkan untuk tidak berkerumun di sini,” katanya.
Ia menyebut, sebelumnya warga bahkan sempat mempertimbangkan untuk memasang portal di kedua ujung jalan guna membatasi akses wisatawan. Namun, rencana itu dibatalkan karena dianggap terlalu berlebihan. Selain memasang spanduk, warga juga telah melaporkan situasi ini kepada Bhabinkamtibmas setempat dengan harapan ada tindakan lebih lanjut.
“Kami ingin lingkungan tetap nyaman dan tidak terganggu dengan keramaian yang tidak perlu. Filmnya juga sudah lama, tidak perlu terus-terusan begini,” bebernya.
Dia pun berharap para pengunjung bisa lebih menghargai ketertiban di lingkungan mereka dan tidak lagi menjadikan Rumah Milea sebagai tempat berkumpul.
“Ini kawasan perumahan, bukan jalan raya atau tempat umum lainnya. Kita harap orang-orang bisa mengerti dan berhenti datang hanya untuk berfoto,” pungkasnya. (rup)