RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Usai beberapa waktu lalu mendapatkan dukungan dari Relawan Kojonan Kang Farhan (Johan C11), kini Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung Muhammad Farhan kembali mendapatkan dukungan dari para seniman dari Simpul Ti Imah Urang.
Dukungan untuk Farhan sendiri digelar dalam acara ‘Deklarasi Dukungan Simpul Ti Imah Urang Keur Bandung’ di Kota Bandung, Senin (5/8/2024).
Dukungan ini tidak terlepas karena para seniman menganggap Farhan sangat cocok untuk mengembalikan kembali ruhnya Kota Bandung sebagai kota kreatif.
Baca Juga : BSI Mobile Ujung Tombak untuk Tingkatkan Penetrasi Digital & Layanan Keuangan Terintegrasi
Salah satu perwakilan seniman, Erland Effendy mengatakan, para seniman di Kota Bandung saat ini kurang tersorot dalam berbagai aspek. Alhasil para seniman sangat minim dapat panggung yang berdampak pada kesejahteraannya.
“Maka kita butuh sosok yang bisa membuat Kota Bandung lebih baik ke depannya. Inilah waktunya Bandung untuk tersenyum,” kata Erland.
Menurutnya, selama ini Bandung selalu dianggap sebagai kota kreatif. Namun, julukan tersebut sekarang mulai pudar karena industri kreatif kurang mendapat ruang secara baik.
Baca Juga : Kacang Edamame Tumbuh Subur di Cihampelas KBB
Oleh karena itu, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat industri kreatif ini harus dikembangkan kembali karena bukan hanya pada urusan musik dan kebudayaan, industri kreatif pun bisa menyasar banyak hal, mulai dari fesyen hingga kuliner.
“Dengan perbincangan internal para seniman akhirnya sepakat dengan sosok ini (Farhan) yang akan kami persembahkan ke Bandung,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Farhan mengaku ingin kembali mengaktifkan galeri-galeri kesenian yang ada di Kota Bandung.
Menurut Farhan, pengaktivan kembali galeri kesenian yang ada di Kota Bandung tersebut menjadi salah satu prioritas Farhan jika nanti terpilih sebagai Walikota Bandung periode 2024 – 2029.
”Sebutan Bandung sebagai kota kesenian harus tetap dijaga. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan kembali galeri seni yang selama ini tidak dimanfaatkan,” tutur Farhan.
Farhan menambahkan, tantangan Kota Bandung sebagai kota wisata adalah minimnya ruang pertunjukan bagi para pelaku seni.
”Di Kota Bandung, gedung pertunjukan yang masih aktif menampilkan kesenian hanyalah Saung Angklung Udjo. Sisanya, galeri-galeri kesenian seperi Rumentang Siang, justru tidak dipakai lagi,” tambah Farhan.
“Tantangan ke Bandung ini misalnya mau ke seni budaya ini hanya ada satu ke Saung Udjo, nggak ada yang lain. Ini harus jadi pertanyaan besar, makanya harus menciptakan ekosistem tersebut, sehingga orang yang datang ke Bandung ingin mendapatkan nonton Bandung ini misal Jaipongan, Tapekong, Wayang, dan lain-lain,” jelasnya.
Menurut Farhan, gedung Rumentang Siang milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu harus kembali diaktifkan dan digeliatkan lagi kegiatan kesenian.
Delapan Program Prioritas Seni Budaya Kota Bandung untuk Muhammad Farhan
- Mendorong segera mewujudkan sistem pendataan musik dan musisi di kota Bandung.
- Mengedepankan kualitas pendidikan bidang seni budaya di Bandung untuk memperkaya bentuk-bentuk pemanfaatan karya seni budaya sebagai ekspresi, aset ekonomi dan pembentuk karakter bangsa.
- Mendorong Meningkatnya apresiasi dan literasi seni budaya di kota Bandung.
- Mendorong terwujudnya infrastruktur pertunjukan, pendidikan dan produksi musik yang memenuhi standar kelayakan.
- Mendorong pelindungan dan pengembangan ekosistem seni budaya yang mendorong meningkatnya industri kreatif yang lebih baik
- Meningkatkan kesejahteraan seniman kota Bandung.
- Mendorong terwujudnya tata kelola industri kreatif yang baik di kota Bandung.
- Memperkuat kerjasama seni budaya dengan dunia internasional terutama dengan negara-negara sister city kota Bandung. (**)