Genjot Produksi Pertanian, Pompanisasi Dilakukan di Cihampelas

Genjot Produksi Pertanian, Pompanisasi Dilakukan di Kecamatan Cihampelas

RADARBANDUNG.id- Saluran irigasi Leuwi Kuya di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu kawasan yang bakal dilakukan pompanisasi. Pasalnya, daerah tersebut menjadi salah satu saluran irigasi yang menjadi sumber para petani di kawasan tersebut dalam melakukan aktivitas pertaniannya.

Namun saluran irigasi ini tidak tidak lagi teraliri air lantaran saluran irigasi mati. Hal tersebut lantaran sedimentasi cukup tinggi dan berkurangnya debit air dari wilayah hulu.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan, usai meninjau lokasi tersebut dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk melakukan normalisasi.

“Kondisinya sudah saya lihat. Tapi yang namanya normalisasi irigasi tidak bisa selesai besok,” katanya.

Ia menambahkan, melihat kondisi tersebut dibutuhkan tindakan berupa intervensi sarana pengairan untuk mendorong kemandirian pangan daerah. “Saya sudah bicara dengan Pak Kadis Pertanian, apakah ini harus pakai pompa air atau apa, yang penting air bisa ada di lahan,” katanya.

“Alternatif menggunakan pompa air itu adalah langkah penanggulangan jangka pendek, karena kalau mau normalisasi bisa berbulan-bulan pengerjaannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pompanisasi air sendiri tengah digenjot habis-habisan untuk mendorong pengairan di lahan persawahan. Dengan begitu, produktifitas komoditas pertanian demi mengurangi impor pangan dapat tercapai.

“Seluruh Indonesia 62 ribu lebih yang akan disebar. Yang sudah sampai mungkin 60 persennya, sisanya sedang dalam perjalanan. Ada juga yang masih menunggu usulan dari bawah sekitar 12 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lukmanul Hakim mengatakan, kekeringan akibat kemarau ini berdampak pada produktifitas petani, sebab pertanian di Bandung Barat masih banyak lahan persawahan yang mengandalkan air hujan.

“Data BPS mencatat, sawah tadah hujan seluas 9.781 hektare thun 2022. Hasil pemetaan BPN tidak sampai segitu. Sawah tadah hujan yang berpotensi dipompanisasi seluas 5.508 hektare. Hampir di seluruh kecamatan,” katanya.

Masih kata dia, sejauh ini kawasan pertanian di kecamatan Cihampelas ini sangat bergantung pada pengairan dari irigasi Leuwikuya. Namun saat ini terjadi pendangkalan yang mengakibatkan debit air menurun.

“Irigasi Leuwikuya ini dibangun sejak era Hindia Belanda. Kemudian mengalami pendangkalan seiring usianya. Tercatat sampai 2016, irigasi ini sudah tidak aktif lagi,” ucapnya.

Ia menegaskan, Irigasi tersebut mengalirkan air dari hulunya di wilayah Soreang, Kabupaten Bandung. Dari irigasi tersebut, lahan persawahan di kawasan Cihampelas.

“Jangka pendeknya akan dilakukan pompanisasi untuk mengairi lahan sawah. Jangka panjangnya, besok kita akan menghitung untuk melakukan normalisasi irigasi,” tandasnya. (kro)

Editor : Ali Yusuf



Iklan RB Display B

Berita Terbaru

Iklan RB Display C




Berita Terkait Kabupaten Bandung Barat


Iklan RB Display D