RADARBANDUNG.ID, BERLIN – Luis de la Fuentea jadi aktor penting di balik keberhasilan Spanyol juara Euro 2024.

Ini berkat tangan dingin De La Fuente sedari di tim junior.
Spanyol memenangi partai final kontra Inggris di Olympiastadion Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB dengan skor 2-1.
Baca Juga : Ezra Walian Hengkang, Persib Bandung Datangkan Dimas Drajad
Gol Nico Williams sempat dibalas Cole Palmer, sebelum Mikel Oyarzabal memastikan kemenangan La Furia Roja.
Bagi Spanyol ini adalah gelar keempat mereka di Euro 2024 atau yang pertama sejak 2012.
Spanyol resmi jadi negara dengan jumlah gelar Eropa terbanyak, di atas Jerman dengan tiga gelar.
Baca Juga : Buka MPLS, Pesan Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin: Tidak Ada Kekerasan dan Perundungan
Pencapaian ini tentu membuat nama De La Fuente makin harum.
Sebab sejak ditangani De La Fuente pada Januari 2023, penampilan Tim Matador memang meningkat yang ditandai dengan trofi UEFA Nations League sebelum ini.
Cuma butuh waktu tak sampai dua tahun untuk De La Fuente meraih trofi keduanya bersama La Furia Roja.
Baca Juga : Sekda Jabar Herman Suryatman Luruskan Informasi Terkait Kontaminasi Sungai Citarum
Yang lebih istimewanya adalah trofi Henry Delaunay kali ini melengkapi pencapaiannya di Piala Eropa berbagai level usia.
Sebelum ini, De La Fuente juga membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa U-19 2015 dan Piala Eropa U-19 2019. Dia jadi pelatih pertama yang bisa menyapu bersih trofi Piala Eropa di tiga level usia plus Nations League.
Cuma Piala Dunia yang belum ditaklukkan De La Fuente dan ini akan mulai dicoba saat Spanyol menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 September nanti.
“Saya hanya coba menuangkan ide saya sendiri, ide yang saya tahu para pemain pasti bisa menerapkannya di lapangan. Saya coba bikin tim ini sulit ditebak… Kami ingin mengontrol permainan dengan lebih dinamis dan lewat transisi cepat, itu semua berkat pemain yang sangat cepat,” ujar De La Fuente di Reuters.
“Saya yakin para pemain saya percaya dengan itu karena mereka membuktikannya, bukan hanya sekarang tapi sepanjang perjalanan ini,” katanya.
Sementara itu, manajer Gareth Southgate mengucapkan selamat kepada Spanyol yang telah keluar menjadi juara. Menurutnya, lawan yang ia hadapi adalah tim terbaik di turnamen empat tahunan tersebut.
“Mereka adalah tim yang lebih baik malam ini. Masalah terbesar kami adalah kami tidak memanfaatkan bola dengan cukup baik. Kami sebenarnya bertahan dengan sangat baik di babak pertama sebagai sebuah tim, tetapi ketika kami menguasai bola, kami tidak bisa cukup sering mengatasi tekanan mereka,” kata Southgate di situs resmi Euro 2024.
“Di babak kedua, ketika Anda mulai merasa lelah karena tidak menguasai bola dengan baik, itu menjadi terlalu berlebihan dan saya pikir, pada akhirnya, itulah mengapa mereka memiliki peluang yang mereka hasilkan,” ungkapnya.
Menurut catatan Opta, Inggris menjadi negara pertama yang gagal juara meski back to back ke final Euro. sebelumnya, beberapa negara berhasil revans dari kekalahan.
Hasil di Euro 2024 membuat puasa trofi Timnas Inggris masih berlanjut. Sejak juara Piala Dunia 1966, belum ada trofi kejuaraan utama dimenangkan Tiga Singa. (pra)